SOLOPOS.COM - Penyuluhan bahaya ebola di Monrovia, Liberia. (JIBI/Solopos/Reuters/Samaritan's Purse)

Solopos.com, FREETOWN — Pemerintah Sierra Leone bakal mengunjungi rumah-rumah warga untuk melacak korban ebola. Selain itu, pemerintah setempat juga akan mengarantina para korban virus mematikan tersebut.

Presiden Sierra Leone, Ernest Bai Koroma, Rabu (30/7/2014) malam, menyatakan keadaan darurat dalam mengatasi wabah ebola. “Dengan ini saya menyatakan  negara dalam keadaan darurat publik untuk memungkinkan kita mengambil langkah lebih kuat menangani wabah Ebola,” kata Koroma dalam pidatonya, seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Kamis (31/7/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menambahkan langkah-langkah awal untuk mengatasi wabah ini akan berlangsung 60-90 hari. “Semua pusat penyakit akan dikarantina,” tambah dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Koroma mengatakan polisi dan militer akan membatasi gerakan dari dan lokasi korban yang terinfeksi ebola. Selain itu pihaknya juga memberikan dukungan kepada petugas kesehatan melakukan pekerjaan mereka tanpa hambatan.

Koroma juga mengumumkan bakal membatalkan kunjungan ke Washington untuk pertemuan puncak Amerika Serikat (AS)-Afrika pada pekan depan karena krisis tersebut.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit yang ditimbulkan virus Ebola telah merenggut 672 nyawa di negara-negara Afrika Barat meliputi  Liberia, Guinea, dan Sierra Leone.

Pada bagian lain, Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond, kepada BBC,  mengatakan virus ebola kini mengancam Inggris. Hammond menegaskan meski sejauh ini tak ada warga Inggris yang tertular dan tak ada kasus penularan ebola di Inggris, pemerintah tetap serius memantau wabah itu.

Awal bulan ini Dinas Kesehatan Umum Inggris menerbitkan peringatan kepada para dokter agar waspada terhadap berbagai simtom ebola. Di Liberia, pertandingan sepak bola dibatasi ketat karena kesiagaan menghadapi ebola.

Penasihat Kesehatan Pemerintah Australia, Profesor Chris Baggoley, menyatakan risiko virus Ebola menyebar ke Australia dari Afrika Barat sangat kecil, namun perlu upaya serius mencegah penyebaran penyakit ini.

Belum ada obat untuk ebola yang menyebabkan diare dan perdarahan internal dan eksternal. World Health Organisation (WHO) memperingatkan perlunya dilakukan tindakan drastis untuk menghentikan virus tersebut menyebar menyebar secara internasional. Virus ini diperkirakan hidup dalam populasi kelelawar pemakan buah.

Tapi, menurut Baggoley, risiko penularan penyakit itu sangat rendah. “Penumpang pesawat harus mengunjungi Guinea, Sierra Leone, atau Liberia, khususnya. Mereka harus kontak dengan binatang liar yang sakit atau mati, khususnya kelelawar, atau mereka merawat atau menyentuh orang yang sakit parah atau telah mati,” kata Chris Baggoley kepada siaran 774 ABC Melbourne. (JIBI/Solopos/Detik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya