SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), ANTISIPASI DBD--Petugas melakukan fogging rumah-rumah warga di RT 2 dan 3 RW VIII Pajang, Laweyan, Solo, Kamis (21/1). Pengasapan tersebut untuk mengatisipasi wabah demam berdarah yang disebabkan nyamuk. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Sukoharjo (Solopos.com)–Wabah demam berdarah dengue (DBD) menyerang Dukuh/Desa Ngasinan Kecamatan Bulu selama dua pekan terakhir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sedikitnya sembilan warga di tiga RT berbeda menjadi korban berjangkitnya penyakit tersebut di lingkungan setempat.

Kepala Puskesmas Bulu, dr Iskandar, menyebutkan wabah DBD mulai merebak di Dukuh Ngasinan beberapa hari setelah Lebaran awal September lalu.

Setelah berhasil dikendalikan, kata dia, penyakit serupa muncul lagi di dukuh yang sama dengan jumlah korban yang justru bertambah lebih banyak.

“Saat pertama timbul setelah Lebaran ada dua orang yang terkena DBD. Tetapi yang pekan terakhir saya diberi laporan jumlah korbannya sampai tujuh orang. Jadi totalnya ada sembilan orang korban DBD sampai saat ini di Desa Ngasinan,” ungkapnya kepada Espos di Bulu, Minggu (18/9/2011) siang.

Iskandar mengaku mendapatkan laporan adanya kasus DBD di Dukuh/Desa Ngasinan, Jumat (16/9/2011). Hal itu kemudian di tindaklanjuti petugas Puskesmas Bulu dengan penyelidikan epidemiologi (PE), Sabtu (17/9/2011).
Hasilnya, kata dia, DBD merebak karena kesadaran masyarakat melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang masih kurang, terbukti angka bebas jentik (ABB) di lokasi temuan DBD sangat rendah, hanya sekitar 30%.

“Hasil PE ABB di lingkungan Dukuh Ngasinan hanya 30%, padahal standar kita sampai 95%, berarti cukup rendah. Sehingga setelah temuan kasus, selain melakukan fogging untuk menghentikan penyebaran wabah DBD, yang tidak kalah penting warga juga digiatkan melakukan gerakan PSN dan menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS),” tandasnya lagi.

Pada bagian lain, terkait sembilan korban DBD di Ngasinan, dr Iskandar menyebutkan empat warga terpaksa menjalani rawat inap dan lima lainnya ditangani dengan rawat jalan.

“Satu dari empat yang rawat inap sekarang sudah pulang. Tinggal tiga lagi, dirawat di Puskesmas Bulu, di Rumah Sakit Dr Oen, dan di RSUD Sukoharjo. Yang di Puskemas kondisinya juga makin baik,” jelasnya.

Terpisah Kepala Desa (Kades) Ngasinan, Ibnu Wiyatno, membenarkan berjangkitnya wabah DBD di salah satu dukuh di desanya.

Dia menyebutkan DBD menyerang warga di tiga RT berbeda di Dukuh Ngasinan, yaitu di RT 01, RT 02, dan RT 03, semua di RW III. Korban, kata dia, umumnya masih anak-anak, namun ada pula yang telah menginjak usia remaja dan duduk di bangku SMA.

(try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya