SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA -- Indonesia mendapatkan guyuran utang dari Bank Dunia senilai US$700 juta untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Utang itu salah satunya untuk membiayai sistem perlindungan sosial selama pandemi.

Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia juga menyetujui pendanaan tersebut untuk memperkuat sektor keuangan. Pemerintah membutuhkan suntikan dana dalam mengatasi dampak Covid-19 di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Laboratorium Kemenkes akan Libur Periksa Sampel Covid-19? #IndonesiaTerserah

Hal itu di katakan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (16/5/2020). Dia mengatakan utang Bank Dunia ini dibutuhkan Indonesia karena sifat dan jangkauan Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya.

"Untuk Indonesia, kami mendukung pemerintah terus fokus pada perlindungan penduduk yang paling rentan dan berisiko tinggi. Serta meningkatkan kesiapsiagaan darurat untuk sektor-sektor prioritas,” katanya.

Konser Amal Corona BPIP Dikritik Netizen: Indonesia Terserah!!!

Dalam jangka panjang, menurut dia, kesiapan dan kemampuan untuk meminimalisasi dampak tersebut sangat penting. Hal itu terutama bagi upaya berkelanjutan untuk mengurangi kemiskinan dan melindungi sumber daya manusia.

Proyek pertama yang disetujui dalam utang Bank Dunia ini adalah biaya tambahan asistensi program reformasi sosial Indonesia senilai US$400 juta. Proyek awal dari pendanaan tambahan itu telah disetujui tiga tahun lalu dan berhasil mendukung berbagai program utama pemerintah dalam bantuan sosial.

2 Bulan PSBB, Jokowi Akui Bansos Corona Baru Disalurkan 25%

Dukungan tersebut antara lain perluasan program keluarga harapan (PKH) dari 6 juta menjadi 10 juta keluarga. Selain itu peningkatan sistem penyampaian program serta koordinasi dengan program bantuan sosial lainnya.

Tutup Defisit

Utang Bank Dunia ini untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19 yang berdampak besar pada kaum miskin dan rentan serta pekerja informal Indonesia. Pendanaan tersebut juga diharapkan dapat menambah dana darurat sementara bagi 10 juta penerima PKH untuk menjaga kesejahteraan sosial.

PKS: Pak Jokowi Jangan Buang Waktu Nonton Konser! Jutaan Buruh Di-PHK

Pendanaan ini diklaim dapat membantu Kementerian Sosial dalam memperkuat kapasitas sistem perlindungan sosial. Tujuannya untuk meningkatkan dan menyediakan perlindungan tepat waktu bagi masyarakat terdampak bencana alam berskala besar atau epidemi di masa depan.

Selain itu, utang Bank Dunia untuk Indonesia ini juga mendukung penguatan sistem penyampaian PKH. Begitu pula dalam menghubungkan lulusan penerima PKH terpilih dengan program kewirausahaan sosial yang baru untuk meningkatkan keterampilan bisnis.

Usai Banjir Kritik, Jokowi Bantah Rencana Pelonggaran PSBB

Program tersebut juga akan mendukung data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk mencakup lebih banyak rumah tangga miskin. Hal itu juga memperluas manfaat penggunaan DTKS bagi kejadian tanggap bencana.

Tambahan Utang

Proyek kedua dari utang yang disetujui Bank Dunia ini adalah pinjaman senilai 300 juta dolar AS untuk Indonesia. Dana ini untuk membiayai reformasi pengembangan sektor finansial Indonesia terkait dampak Covid-19.

Kasus Baru Muncul Lagi, Grobogan Batal Steril dari Covid-19

Dukungan untuk kebijakan pembangunan ini telah disetujui pada Maret 2020. Tujuannya untuk untuk membantu meningkatkan kedalaman, efisiensi, dan ketahanan sektor keuangan.

Utang tambahan tersebut akan membantu pemerintah Indonesia menutupi defisit tidak terduga akibat pandemi. Salah satu upaya pencegahan krisis itu adalah dengan mendukung ekonomi riil, termasuk menyalurkan dana ke rumah tangga dan perusahaan.

5 Alumni Ijtima Gowa Positif, Kasus Covid-19 Sukoharjo Melonjak Jadi 60

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan dukungan dari Bank Dunia dapat menjaga kesejahteraan sosial dan mengatasi dampak Covid-19. "Kami dapat memberikan bantuan untuk berbagai kebutuhan seperti penyediaan bantuan sosial dan menjaga ketahanan ekonomi negara," katanya.

Sri Mulyani memastikan pemerintah menyadari dampak signifikan Covid-19 terhadap mata pencaharian banyak orang. Ini menjadi alasan pemerintah Indonesia menambah utang dari Bank Dunia.

PKS: Pak Jokowi Jangan Buang Waktu Nonton Konser! Jutaan Buruh Di-PHK



Dukungan bagi sektor terdampak, katanya, menjadi pondasi pemerintah untuk memastikan pemulihan jangka panjang ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya