SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Boyolali (Solopos.com)–Wabah antraks yang sempat merebak di Boyolali memberikan efek tajam kepada penjual sapi. Hingga kini, harga sapi masih saja terjun bebas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Harga semakin turun tak terkendali dengan munculnya kasus antraks di Kecamatan Miri, Sragen baru-baru ini. Alhasil, warga pun harus banting setir untuk memenuhi kebutuhannya.

Kebanyakan warga beralih profesi menjadi petani. Hewan peliharaan terpaksa dijual salah satunya dengan alasan agar antraks tidak menular ke manusia. Diakui, akibat antraks harga sapi mengalami penurunan sangat drastis.

“Kami mau bagaimana lagi. Dampak antraks sangat besar bagi penjualan sapi,” terang salah satu peternak sapi Yazit. Ia menyampaikan uneg-uneg itu dalam acara serap aspirasi anggota DPRD  Suwardi di balai pertemuan Dusun Jaten, Desa Mojo, Kecamatan Andong, Jumat (27/5/2011).

Sebelum wabah antraks muncul, satu ekor sapi berukuran besar bisa laku dijual sekitar Rp 12 juta. Akan tetapi, pascamerebaknya antraks harga sapi di pasaran bisa jatuh hingga Rp 5 juta.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya