SOLOPOS.COM - Tukiyem, 70 warga Joyodiningratan, Kratonan, Serengan, Solo menunjukkan undangan uji coba penyaluran non tunai bantuan sosial dari Bank Jateng di agen Duta di kampungnya, Rabu (7/9/2016). Penyaluran bantuan non tunai dengan cara tersebut diharapkan akan lebih tepat sasaran. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Voucher pangan II warga Serengan akan menyusulkan ada tambahan 2 jenis bahan pokok.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 121 kepala keluarga (KK) di Kemlayan, Serengan akan menerima program voucher pangan tahap II senilai senilai Rp220.000 pada Rabu (5/10/2016). Warga mengusulkan penambahan dua kebutuhan bahan pokok baru, berupa minyak goreng dan gula dalam program itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang warga Kemlayan Sumaryati, mengatakan warga penerima bantuan voucher pangan hanya diperbolehkan membeli tiga jenis bahan pokok yakni beras, susu, dan telur. Dari ketiga jenis kebutuhan pokok tersebut mebelum sesuai harapan warga.

“Kami membutuhkan minyak goreng dan gula tetapi tidak diperbolehkann membelinya,” ujar Yati kepada Solopos.com, Senin (26/9/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Yati, gula dan minyak merupakan kebutuhan bahan pokok yang sangat dibutuhkan warga miskin. Warga terpaksa harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli dua jenis kebutuhan bahan pokok itu.

“Saya mengusulkan agar dalam program voucher pangan tahap II nanti diperbolehkan membeli gula dan minyak goreng,” kata dia.
Ia mengatakan dari tiga jenis kebutuhan bahan pokok yang dijual sekarang, terlur menjadi satu-satunya bahan pokok yang tidak terlalu dibutuhkan warga. Warga lebih suka membeli tempe dibandingkan telur.

“Pelaksanaan program voucher pangan tahap II bisa dijadikan bahan evaluasi pemerintah. Kami berharap ada penambahan dua kebutuhan pokok berupa gula dan minyak goreng yang boleh dibeli warga,” kata dia.

Sementara itu, pemilik toko agen laku pandai yang ditunjuk melayani penukaran voucher pangan, Munawar, mengatakan sebanyak 58 KK penerima voucher pangan membeli ke tokonya. Uang tunia senilai Rp120.000 yang diterima warga untuk berlanja kebutuhan bahan pokok rata-rata habis sekali transaksi.

“Sebagian besar warga banyak membeli beras dan susu. Kami banyak menerima masukan warga agar telur diganti dengan gula atau minyak goreng,” kata dia.

Ia mengaku tidak bisa melayani warga membeli minyak goreng dan telur dengan menggunakan voucher pangan. Warga akhirnya menggunakan uang pribadi untuk membeli kebutuhan pokok itu.

Terpisah, Lurah Kemlayan Joko Sarwoto, mengatakan ada dua agen laku pandai yang melayani penukaran voucher pangan di Kemlayan yang ditunjuk langsung Bank Jateng. Program voucher pangan tahap dua akan diberikan ke warga pada tanggal 5 Oktober.

“Kami tidak bisa merubah atau menambah jenis bahan pokok yang sudah ada sekarang. Kemungkinan besar kedepannya dengan program ini warga bebas membeli barang sesuai dengan yang diinginkan,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya