Parlemen Belanda memprotes vonis 2 tahun penjara terhadap Ahok.
Solopos.com, JAKARTA — Setelah ramai diberitakan di media internasional, vonis dua tahun penjara atas Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menjadi perhatian dari sejumlah anggota parlemen Belanda.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Buktinya, Majelis Rendah parlemen Belanda mendesak Menteri Luar Negeri Bert Koenders menyampaikan protes kepada Indonesia atas putusan itu seperti dikutip Telegraaf, Kamis (11/5/2017).
Desakan itu diprakarsai oleh seorang politikus asal Partai Serikat Kristen Belanda, Joel Voordewind. Seruan tersebut juga memperoleh dukungan dari delapan partai di fraksi Parlemen Belanda.
Beberapa partai pendukung inisiatif tersebut antara lain Partai Demokrat Kristen Belanda atau Christen Democratisch Appl (CDA), Partai Kebebasan Demokrasi atau Volkspartij voor Vrijheid en Democratie (VVD), Partai Sosialis Socialistische Partij (SP) dan Partai Kebebasan atau Partij voor de Veijheid (PVV).
Voordewind bahkan meminta Koenders menyampaikan isu ini hingga ke Brussels guna mendesak Uni Eropa melancarkan protes yang sama kepada Indonesia. Melalui akun Twitter-nya, Voordewind melontarakan argumennya itu sesaat setelah vonis dibacakan hakim pada Selasa (9/5/2017).
“Gubernur Jakarta, mengatakan tahun lalu, bahwa Quran melarang muslim untuk tidak memilih seorang non-Muslim. 2 tahun di penjara!. Tidak bisa dimengerti. Perlu tindakan!!” tulis Voordewind dalam akun Twitter-nya, Selasa.
Gouverneur Jakarta, zei vorig jr dat de Koran moslims niet verbiedt om op niet-moslim te stemmen. 2 jaar cel! ONBEGRIJPELIJK. Actie nodig!!
— Joël Voordewind (@JoelVoordewind) May 9, 2017
Politikus dari Partai Reformasi Politik, Kees van der Staaij, ikut menyatakan perhatian yang sama terhadap Ahok. Melalui akun Twitter-nya, Staiij mengatakan penahanan Ahok adalah serangan terhadap kebebasan umat Kristen Indonesia. “Mengejutkan, serangan kebebasan Kristen Indonesia! Perlu tekanan politik yang besar terhadap Indonesia,” kicaunya.
Schokkende aantasting vrijheid van christenen Indonesië! Krachtige politieke druk op Indonesië nodig. Kamervragen gesteld. https://t.co/zKBVBEnaS0
— Kees van der Staaij (@keesvdstaaij) May 9, 2017