SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Karanganyar (Espos)-
-Persoalan sampah di Kabupaten Karanganyar saat ini sedang dalam pembahasan serius. Sebab, volume sampah selalu meningkat hampir tiga kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Sementara, pengelolaannya melalui teknologi mesin pengolah sampah di sejumlah lokasi juga dinilai belum bisa maksimal. Disebutkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Maulan, saat ini terdapat tiga unit mesin pengolah sampah, yang ditempatkan masing-masing di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Jumantono, di belakang RSUD Kartini Karanganyar khusus untuk sampah rumah sakit, serta di Colomadu yang dikelola kader Desa Sehat Siaga Sejahtera (DS3) setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari masing-masing lokasi itu, kapasitas sampah yang dikelola nya sekitar 1 ton. Sayang, pengelolaannya memang belum bisa maksimal. Di Jumantono, volume sampah yang masuk hanya bisa terkurangi sedikit. Di RSUD malah kurang pasokan, sedangkan di Colomadu saat ini berhenti karena tenaga pengelola sampahnya tidak ada,” terangnya, di sela-sela acara sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Sabtu (21/11).

Dikatakannya, sampah yang dapat langsung diolah dengan mesin pembakar sampah itu hanya jenis sampah organik. Sementara pemilahan sampah dari jenis sampah organik, anorganik dan sampah bahan beracun dan berbahaya (B3) belum bisa dilaksanakan secara maksimal, kecuali di lingkungan rumah sakit.

Dengan beberapa kondisi di lapangan yang seperti itu, kata Maulan, pihaknya akan mencoba memaksimalkan mesin pembakar sampah di Colomadu. Jika memungkinkan, pihaknya akan menyediakan tenaga pengelola mesin sampah tersebut supaya sampah dari wilayah tersebut dapat langsung dikelola.

Semua langkah akan ditempuh, mengingat volume sampah di Karanganyar meningkat hampir tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2007, volume sampah yang dibuang ke TPA Jumantono sebanyak 110 ton/hari. Kini, sudah mencapai 280 ton/hari.

dsp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya