SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Volume sampah di Sleman akan meningkat selama lebaran, sehingga puluhan tenaga pengangkut akan dikerahkan

Harianjogja.com, SLEMAN-Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman memprediksi pada Lebaran nanti ada kenaikan volume sampah sebesar 5% dari hari biasa. Kenaikan tersebut dipicu tingkat konsumsi masyarakat yang bertambah utamanya konsumsi makanan berbungkus plastik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BLH Sleman Purwanto mengatakan, volume sampah pada hari biasa mencapai 3.900 meter kubik. Saat lebaran nanti diprediksi mengalami peningkatan terutama di titik-titik keramaian. Seperti lapangan yang digunakan untuk Shalat Idulfitri, objek-objek wisata, dan juga rumah sakit.

“Lokasi itu akan jadi prioritas pengambilan sampah oleh petugas,” ungkapnya, Rabu (15/7/2015).

Ia meminta kepada masyarakat agar mau membuang sampah di tempat pembuangan yang telah disediakan. Hal ini tentu membantu mempermudah kerja petugas sampah yang bertugas saat libur Lebaran.

Purwanto mengatakan meski Pegawai Negeri Sleman (PNS) Sleman libur selama enam hari terhitung sejak Kamis (16/7/2015) sampai Selasa (11/7/2015), pembersihan sampah tetap dilakukan. Dari penyapuan hingga pengangkutan sampai ke transfer depo sampah. “Meski [PNS] libur tapi tetap ada yang bertugas mengangkut sampah,” ujarnya.

Selama lebaran nanti sebanyak 58 tenaga pengangkut akan dikerahkan membersihkan sampah di wilayah Sleman. Mereka akan dilengkapi 30 armada pengangkut sampah.

Setiap harinya, mereka bekerja bergantian dengan sistem shift, dari shift pagi pukul 06.00-14.00 WIB dan sore pukul 14.00 sampai sore hari. Purwanto mengatakan sebenarnya BLH memiliki 37 armada pengangkut. Namun tujuh di antaranya rusak dan tidak dapat dioperasikan.

Sampah akan diambil dan dimasukkan dalam truk pengangkut sampah untuk dibawa ke transfer depo. Jumlah transfer depo sampah di Sleman saat ini ada 34 unit, bank sampah 29 unit, dan 184 pengelolaan sampah mandiri.

Sampah yang telah terkumpul di transfer depo akan dipilah dan baru dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Piyungan Bantul. Jika langsung dikirim tanpa pemilahan maka konsekuensinya Pemkab terkena denda.

Kenaikan volume sampah diperkirakan juga terjadi di area pasar. Namun Purwanto mengatakan jika sampah di pasar sudah bukan menjadi kewenangan BLH. “Itu kewenangan Dinas Pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya