SOLOPOS.COM - Wisatawan lokal sedang melihat ruang pamer di Museum Sangiran, Sragen. Perhelatan wisata Visit Jateng Year 2013 dinilai kurang greget dan masih dipertanyakan manfaatnya untuk menggenjot jumlah wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengunjungi berbagai objek wisata di Jawa Tengah. (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)

Wisatawan lokal sedang melihat ruang pamer di Museum Sangiran, Sragen. Perhelatan wisata Visit Jateng Year 2013 dinilai kurang greget dan masih dipertanyakan manfaatnya untuk menggenjot jumlah wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengunjungi berbagai objek wisata di Jawa Tengah. (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)

SOLO — Visit Jateng Year 2013 dinilai kurang greget. Selain minimnya media promosi Visit Jateng Year 2013, beberapa destinasi wisata terutama di Solo juga tidak mempersiapkan atraksi wisata khusus untuk menyambut program Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jateng itu.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Solo, Agung Setiyodinoto, yang juga pemandu wisata di Pura Mangkunegaran, menyampaikan salah satu destinasi unggulan di Solo itu tidak memiliki persiapan khusus untuk menyambut Visit Jateng Year 2013. “Tidak ada program khusus, karena Mangkunegaran adalah objek yang tidak bergerak. Ya seperti ini saja. Tapi kami berharap, melalui program Visit Jateng Year 2013 paling tidak 2.000 wisatawan asing bisa datang ke Pura Mangkunegaran,” kata Agung kepada Solopos.com, Jumat (11/1/2013).

Sebagai seorang pemandu wisata, Agung juga menyampaikan greget Visit Jateng Year 2013 ini belum terasa. Menurut dia, program tersebut semestinya bisa mendatangkan wisatawan terutama wisatawan asing secara berkesinambungan. Tidak hanya pada peak season saja, tapi juga masa-masa low season seperti awal tahun ini. “Untuk low season awal tahun ini nampaknya program Visit Jateng Year 2013 belum terasa dampaknya. Kalau wisatawan domestik memang ada. Tapi untuk rencana kunjungan wisatawan asing dalam waktu dekat ini kami belum dapat konfirmasi,” imbuh Agung.

Selain kesiapan atraksi, di sejumlah destinasi wisata di Kota Solo juga tidak ada spanduk atau baliho penyambutan khusus bagi wisatawan yang berkunjung. Bahkan, menurut Agung, pihaknya juga belum mendapatkan media promosi seperti spanduk atau baliho bertuliskan Visit Jateng Year 2013 yang bisa dipasang di Pura Mangkunegaran untuk menyambut wisatawan di sepanjang tahun ini. “Semestinya ada,” ujar dia.

Memang, sebelumnya pernah ada prosesi menyambut wisatawan pertama yang turun di Bandara Internasinal Adi Soemarmo Solo, 1 Januari lalu. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Widdie Srihanto, menyampaikan ada atau tidak adanya label Visit Jateng Year 2013, Pemerintah Kota Solo bersama Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) dan pelaku pariwisata di Solo komitmen untuk terus melakukan promosi pariwisata.

Beberapa destinasi pariwisata unggulan yang mendukung Visit Jateng Year 2013 di antaranya Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan Solo, Candi Sukuh, Candi Cetho dan Sangiran. Widdie menyampaikan Visit Jateng Year 2013 adalah agenda pemerintah provinsi, sedangkan pemerintah daerah dan pelaku bisnis pariwisata hanya memberikan dukungan dengan membuat event dan paket-paket wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya