SOLOPOS.COM - Paslon Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto saat menerima surat rekomendasi di Kantor DPD PDIP Jateng, Kota Semarang, Rabu (2/9/2020).  (Solopos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SRAGEN — Pasangan cabup-cawabup Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto, menyebut pelayanan publik berbasis teknologi dan ketahanan pangan yang sinergi dengan penanganan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja jadi prioritas dalam visi misi mereka. Visi dan misi tersebut dirumuskan untuk menjawab 12 isu strategis yang ada di Bumi Sukowati.

Yuni, sapaan cabup, memiliki misi Menuju Kabupaten Sragen Mandiri, Sejahtera, dan Berbudaya Gotong-Royong. Visi tersebut hampir sama dengan visi periode 2016-2021, Bangkit Bersama Mewujudkan Bumi Sukowati yang Sejahtera dan Bermartabat. Ada tambahan visi mandiri dan gotong-royong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Visi tersebut dijabarkan dalam lima misi yang relatif masih makro dan di beberapa poin ada kesamaan dengan misi sebelumnya, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), tata kelola pemerintahan, dan pertumbuhan ekonomi-investasi yang selaras dengan kemandirian ekonomi.

Ekspedisi Mudik 2024

KTNA Sragen Sebut Visi Misi Paslon Yuni-Suroto Tidak Spesifik Berpihak pada Petani

“Pertumbuhan ekonomi dan investasi itu diprediksi merosot lantaran pandemi. Kami menawarkan solusi berupa stimulus ekonomi dan menggerakkan UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] serta mendatangkan investor lantaran Sragen memiliki potensi investasi dengan dibukanya exit tol timur,” ujar Yuni saat dihubungi Espos, Minggu (1/11/2020).

Infrastruktur Tak Lagi Prioritas

Yuni sengaja tidak memunculkan lagi pembangunan infrastruktur dan lebih memilih pada prioritas lain. Ini karena pembangunan infrastruktur diharapkan selesai pada periode pertama atau hingga 2021. Prioritas lain yang diangkat Yuni pada pelayanan publik yang berbasis teknologi untuk memudahkan akses masyarakat. Selain itu, Yuni juga memprioritaskan ketahanan pangan yang disebut khusus pada misi keempat.

“Visi dan misi itu hampir sama, tapi bukan sama. Ketahanan pangan disebutkan dalam misi. Pada misi yang dulu tidak ada. Misi itu memang masih makro yang nantinya dijabarkan dalam RPJMD [rencana pembangunan jangka menengah daerah],” jelasnya.

Waduk Kembangan Jadi Tempat Rekreasi Alternatif Saat Pandemi

Penanggulangan Kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan juga disebut khusus dalam misi untuk menjawab isu strategis tentang kemiskinan. Persentase penduduk miskin dari 2013-2019 menunjukan tren penurunan daru 15,93% di 2013 menjadi 12,79% di 2019. Namun, persentase kemiskinan di 2019 itu masih tergolong tinggi bila dibandingkan angka kemiskinan Jawa Tengah di tahun yang sama sebesar 10,80% dan nasional 9,41%.

Selama pemerintahan Yuni selama empat tahun terakhir menunjukan penurunan angka kemiskinan yang cenderung lambat. Dalam dokumen visi misi itu, Yuni tidak hanya fokus pada penduduk miskin, tetapi juga mendorong paradigma kelembagaan dalam penanggulangan kemiskinan. Paradigma ini  yang mengarah pada sinergi, konsisten, keberlanjutan program berbasis data.

Terbuat Dari Susu, Jahe dan Lombok, Wedang Gemblung Jadi Primadona Di Pasar Bahulak Desa Karungan Sragen

Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen Minarso mengatakan dokumen visi dan misi tersebut menjadi bahan dalam debat publik yang digelar KPU dalam masa kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya