SOLOPOS.COM - Jemaah umrah di Masjidil Haram. (Bisnis-Reuters-Amr Abdallah Dalsh)

Solopos.com, SOLO — Biro perjalanan umrah di Soloraya ikut terdampak dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara penerbitan visa umrah per Kamis (27/2/2020). Hal ini sebagai upaya untuk mencegah masuk dan menyebarnya wabah virus Covid-19 ke negara kerajaan tersebut.

Praktis, biro perjalanan umrah di Tanah Air, termasuk Solo dan sekitarnya resah dengan adanya keputusan itu. Terlebih jumlah para jemaah umrah khususnya keberangkatan dari Soloraya jumlahnya mencapai 99.000-an pada 2019 lalu. Alhasil, mereka terancam menelan kerugian besar jika perjalanan umrah tersebut tak bisa dilanjutkan hingga waktu yang tak ditentukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Usai 11 Tahun, Madrid Kalah Lagi di Kandang Oleh Tim Inggris

Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu, mengatakan penghentian sementara visa umrah secara mendadak oleh Arab Saudi sangat mengejutkan. Padahal sejumlah biro anggota Perpuhi ada jadwal pemberangkatan umrah pada Kamis (27/2/2020).

“Tentu ini sangat mengejutkan bagi kami. Padahal kami sudah siapkan semua, transportasi, hotel, konsumsi. Tentu akan bertambah efeknya untuk yang berangkat besok dan seterusnya. Di sisi lain, kebijakan maskapai juga beda-beda, ada yang masih lanjut, ada pula yang menyetop,” katanya, saat ditemui Solopos.com, Kamis sore WIB.

Alhasil, biro perjalanan ini terancam rugi besar jika penghentian keberangkatan umrah tersebut berlangsung lama. Menurutnya, pihak biro tentu sudah menyiapkan segalanya untuk para jemaah, seperti transportasi, katering, hingga hotel. Biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan sarana penunjang umrah tersebut mencapai miliaran rupiah.

Polda Jateng Gulung 7 Pabrik Pupuk Palsu di Wonogiri dan Gunung Kidul

Perpuhi mencatat sepanjang 2019 ada sebanyak 99.000 jemaah umrah melalui Bandara Adi Soemarmo. Jika dihitung, umrah tersebut berlangsung selama 9 bulan, jadi perbulan ada 11.000 jemaah yang berangkat, dan ada 2.750 jemaah per pekannya.

Selain itu, pemilik Biro Perjalanan Haji dan Umrah Dewangga Lil Hajj Wal Umroh Solo ini menyebut bironya semestinya memberangkatkan jemaah umrah sebanyak lima kali pada Maret 2020 mendatang, yakni pada 5, 6, 14, 16, dan 21 Maret. Adapun dari jadwal tersebut, baru rombongan jemaah keberangkatan pada 5 dan 6 Maret yang sudah keluar visanya.

Ingin Tebus Dosa, Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Tolak Penangguhan Penahanan

Pada 5 Maret 2020, jemaah yang berangkat menggunakan Garuda Indonesia, sementara 6 Maret 2020 via Turkish Airlines, 14 Maret 2020 dengan Lion Air dan Scoot, 16 Maret 2020 dengan Garuda Indonesia, dan 21 Maret via Scoot. Menurutnya, kalau dari maskapai Scoot asal Singapura memang sudah ada pemberitahuan untuk membatalkan penerbangan pada tanggal tersebut, lainnya pihaknya terpaksa reschedule.

“Jemaah kami ada yang masih di sana, berangkat pada 22 Februari 2020 dan pulang pada 1 Maret 2020 nanti. Kerugian berapa belum bisa memastikan. Jika dihitung biaya satu perjalanan grup, bisa mencapai Rp 2 miliar,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya