SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WINA: Pemerintah Austria disibukkan dengan kampanye melawan endemi virus kutu zecken, yang biasanya mulai mewabah menjelang musim panas tiba.

Poster-poster dan baliho dipasang di sudut-sudut kota mengingatkan warga untuk segera suntik vaksin pencegahan virus mematikan yang tersebar melalui gigitan kutu itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dokter Jajang Muljana Tjandra, dokter asal Indonesia yang sudah puluhan tahun membuka praktek di Austria, gigitan hewan kecil ini bisa menyebabkan radang selaput otak yang berujung pada kelumpuhan bahkan kematian. Dalam bahasa medis, penyakit gigitan kutu ini lebih dikenal dengan nama Fruhsommer-Enchepalomeningitis.

Jajang bercerita, penyakit ini dulu pernah mewabah di Austria pada awal 1970 an. Bahkan ada salah seorang keluarga warga Indonesia yang meninggal akibat gigitan kutu itui. Namun sejak vaksin virus ini ditemukan, hampir tidak ada lagi korban meninggal akibat penyakit ini.

Meski demikian, pemerintah Austria tak henti-hentinya memperingatkan warga untuk tetap waspada dengan gigitan kutu zecken. Warga dianjurkan suntik vaksin setidaknya 3 kali dalam 5 tahun untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus ini.

Kutu zecken biasa hidup di semak-semak dan daerah pepohonan di tempat
terbuka. Berukuran kurang lebih sebesar ujung korek api, berkaki
delapan dan memiliki capit di bagian mulut depan yang sangat tajam.
Habitat utamanya  di kaki pegunungan Alpen dan tersebar hingga bagian
tenggara Jerman, terutama di sepanjang sungai Danube. (Sindikasi berita Detik.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya