SOLOPOS.COM - Penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). WHO menetapkan status darurat global wabah virus Corona. (Antara-Fikri Yusuf)

Solopos.com, BEIJING – Sekitar 35 juta orang di Kota Wuhan, China, dikarantina guna mengendalikan penyebaran virus corona. Kini, mereka mulai panik lantaran persediaan masker dan respirator mulai menipis.

Sejumlah orang panik lantaran masker bedah yang menutupi seluruh bagian tubuh selain mata semakin menipis. Apalagi warga Wuhan diwajibkan menggunakan masker di tempat umum.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Menipisnya stok masker juga menjadi masalah bagi negara selain China. Sebab, manufaktur China merupakan salah satu sumber masker dan respirator dunia.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut data yang dikumpulkan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, 95 persen masker bedah yang dipakai di Amerika Serikat dan 70 persen respirator dibuat di luar negeri.

Saat ini, permintaan masker di China sangat besar. Pabrik di China hanya mampu menghasilkan 20 juta masker per hari. Tetapi, sejak Senin (3/2/2020), persediaan masker di China menipis saat permintaannya meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya