SOLOPOS.COM - Gejala kritis Covid-19 umumnya ditemukan pada anak usia sekolah (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya meminta para orang tua untuk disiplin protokol kesehatan termasuk bagi para anak. Seruan kewaspadaan penularan virus corona itu dikemukkan mengingat sudah banyak ditemukan kasus Covid-19 pada usia anak-anak di Surabaya.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan rata-rata kasus aktif pada anak usia 0-12 tahun terpapar virus corona dari orang tuanya. Diperkirakan orang tua tersebut tidak disiplin prokes setelah pulang dari kerja atau luar rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau anak usia 0-12 tahun ini bisa dari orang tua yang mungkin saat keluar lalu pulang tidak langsung membersihkan diri tetapi langsung menyentuh anaknya. Ini berdasarkan hasil tracing dari rekan-rekan dinas kesehatan di lapangan,” jelasnya, Kamis (24/6/2021).

Baca Juga: Serapan Anggaran Minim, Tak Usah Tambah Anggaran KPK!

Sementara, lanjut Febri, untuk anak usia 13-18 tahun yang terpapar lebih disebabkan oleh kurang sadarnya dan minimnya pengetahuan terhadap protokol kesehatan. Untuk itu, perlu langkah antisipatif mencegah risiko penularan virus corona kepada anak-anak dari lingkungan keluarga, terutama orang tua.

“Meskipun mereka masih muda, tapi tetap rentan terpapar virus, dan kasus aktif pada anak ini kan bersifat dinamis, peningkatanya juga dapat dipengaruhi pola hidup masyarakat, jika terjadi lonjakan dapat berpengaruh pada anak-anak,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hingga 22 Juni 2021 saat ini ditemukan 36 kasus aktif Covid-19 pada anak-anak dengan rentang usia 0-18 tahun. Secara rinci, untuk anak usia 0-2 tahun tercatat ada dua kasus, usia 3-6 tahun ada 12 kasus, usia 7-12 tahun ada delapan kasus, usia 13 - 15 tahun ada satu kasus, dan usia 16 - 18 tahun ada 13 kasus.

Tanpa Gejala

“Rata-rata kasus aktif yang ditemukan pada anak-anak ini juga tanpa gejala,” imbuh Febri.

Saat ini, kata Febri, tingkat positivity rate di Surabaya berada di angka 19%. Angka tersebut bergerak dinamis, sebagai contoh pada minggu ke-65 yakni 7-13 Juni 2021 positivity rate 10,73%, lalu meningkat pada minggu ke-66 berada di angka 21%, dan pada minggu berikutnya turun menjadi 19%.

“Pemkot Surabaya sendiri terus berupaya untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 ini. Hanya saja, berbagai upaya tersebut perlu didukung oleh semua pihak terutama masyarakat itu sendiri dengan disiplin prokes,” imbuh Febri.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya