Solopos.com, SOLO – Seorang ahli epidemiologi di University of North Carolina, Rachel Graham, mengatakan, virus akan lebih menempel pada permukaan yang halus dan tidak keropos seperti meja. Tapi, untuk permukaan yang tidak rata, seperti di uang kertas, rambut, dan kain, tidak memungkinkan lantaran virus seperti corona tidak bisa berpindah.
“Selama ruang kecil atau lubang di dalamnya dapat menjebak mikroba, dan mencegah transfernya,” kata Graham seperti dilansir dari Businessinsider. “Koin malah akan menularkan virus lebih baik daripada uang kertas, tetapi ini seharusnya tidak menjadi masalah besar,” katanya.
Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran
Klaten KLB Corona, Guru SMKN 3 Gotong Royong Bikin Baju APD
Menurutnya, hal ini lantaran uang harus dianggap sebagai benda kotor, lantaran sudah banyak berpindah tempat dan tangan. “Aturan dasar sebenarnya adalah menganggap uang kotor, karena memang demikian. Terlalu banyak berpindah-pindah,” tutur dia.
Memang, umur tepat virus tergantung pada banyak faktor, termasuk suhu, kelembaban, dan jenis permukaan di sekitarnya.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh NIH melihat virus dapat bertahan hidup selama 2 hari pada baja. Lalu bertahan 4 hari jika menempel di kayu dan kaca, serta 5 hari pada logam, plastik, dan keramik.
Perempuan Hamil Pelaku Perjalanan Di Sragen Meninggal Pada Hari Ke-13 Karantina Mandiri
Virus Corona Selain di Uang Kertas
Mereka menemukan bahwa kedua virus Corona hidup paling lama dengan stainless steel dan polypropylene, sejenis plastik yang digunakan dalam segala hal, mulai dari mainan hingga bagian mobil. Kedua virus bertahan hingga tiga hari di plastik, dan coronavirus bertahan hingga tiga hari di atas baja.
Studi Journal of Hospital Infection juga menemukan bahwa lonjakan suhu membuat perbedaan dalam rentang hidup coronavirus. Lompatan 18 derajat Fahrenheit atau 7 celcius, dari 20 derajat ke 30 derajat, mengurangi umur hidup virus di permukaan baja setidaknya setengah.
Omnibus Law Mendadak Muncul di Perppu Corona Jokowi
Kelembaban yang lebih tinggi, suhu sedang, angin rendah, dan permukaan padat semuanya akan mempengaruhi kelangsungan hidup virus Corona. Itu karena beberapa coronavirus, termasuk yang baru ini, memiliki amplop virus.
Amplop yang dimaksud adalah lapisan lemak yang melindungi partikel virus ketika bepergian dari orang ke orang di udara. Selubung itu bisa mengering dan membunuh virus.