SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam. (CDC)

Solopos.com, SOLO-Di saat dunia masih berjuang melawan virus corona, para ilmuwan menemukan virus baru yang diberi nama Yezo di Jepang. Virus yang sebelumnya tidak diketahui dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit ini telah diidentifikasi oleh para ilmuwan di Jepang.

Virus ini diberi nama Yezo, yang diambil dari nama pulau di Hokkaido tempat virus kali pertama ditemukan. Virus yang ditemukan pada 2019 ini juga dikenal dengan Virus Domba Nairobi dan termasuk virus demam berdarah Krimea-Kongo. Penemuan ini dibuat oleh para peneliti di Universitas Hokkaido dan rekan-rekannya, dan hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melansir dari Bisnis.com, Jumat (8/10/2021), berikut fakta-fakta seputar virus Yezo yang ditemukan oleh para peneliti Jepang.

1. Ditemukan di tahun 2019 para pria berusia 41 tahun

Virus Yezo ditemukan setelah seorang pria berusia 41 tahun dirawat di rumah sakit pada tahun 2019 dengan demam dan sakit kaki setelah digigit oleh arthropoda yang diyakini sebagai kutu saat dia berjalan di hutan lokal di Hokkaido selama kurang lebih 4 jam. Dia dirawat dan dipulangkan setelah dua minggu, tetapi tes menunjukkan dia tidak terinfeksi virus yang diketahui dibawa oleh kutu di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kisah Warkop Jadi Korban Santet, Makanan Basi Hingga Banyak Belatung

Pasien kedua muncul dengan gejala yang sama setelah gigitan kutu pada tahun berikutnya, seperti dilansir dari laman resmi Hokkaido University, Jumat (8/10/2021).

2. Pasien alami demam, nyeri, hingga kehilangan nafsu makan

Empat hari setelah mengunjungi hutan, pasien pertama mengalami demam lebih dari 39 derajat Celcius, diikuti dengan gangguan gaya berjalan dan nyeri kaki. Setelah demam berlanjut selama 4 hari, dia dirawat di rumah sakit dengan suhu 38,9 derajat Celcius. Saat masuk, tinjauan sistem negatif kecuali untuk demam, kehilangan nafsu makan, dan nyeri ekstremitas bawah bilateral.

Seperti dilansir dari Sci News, Jumat (8/10/2021), pasien kedua muncul dengan gejala yang sama setelah gigitan kutu pada tahun berikutnya. Dia tetap sehat sampai sembilan hari setelah pendakian ketika dia kehilangan nafsu makan dan kemudian, mengalami demam 37,4 derajat Celcius pada 17 hari setelah pendakian.

Baca Juga:  6 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Kadar Kolesterol Tinggi

3. Paling dekat hubungannya dengan virus di Rumania dan Uzbekistan

Analisis genetik virus yang diisolasi dari sampel darah kedua pasien mengungkapkan jenis baru orthonairovirus, yang paling dekat hubungannya dengan virus Sulina dan virus Tamdy, masing-masing terdeteksi di Rumania dan Uzbekistan, yang terakhir dilaporkan menyebabkan demam akut pada manusia baru-baru ini di China.

Baca Juga:  Tarif Dakwah Gus Miftah Rp3 Miliar, Benarkah?

4. Tidak menyebabkan kematian

Ahli virologi di Institut Internasional untuk Pengendalian Zoonosis di Universitas Hokkaido, Keita Matsuno,  mengatakan, bahwa saat ini tidak ada kematian yang terkait dengan Yezo, pengujian di luar Hokkaido dan di rumah sakit di seluruh Jepang sekarang sangat penting. “Semua kasus infeksi virus Yezo yang kita ketahui sejauh ini tidak menyebabkan kematian, tetapi kemungkinan besar penyakit itu ditemukan di luar Hokkaido, jadi kita perlu segera menyelidiki penyebarannya,” kata Matsuno, mengutip Newsweek, Jumat (8/10/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya