Solopos.com, JAKARTA--Mutasi Virus Corona B117 ternyata telah ditemukan di Indonesia. Penemuan mutasi Virus Corona B117 ini disebut bakal membuat penanganan pandemi semakin menantang.
Simak ulasan selengkapnya di info sehat dan info kesehatan kali ini. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono. Wamenkes melaporkan temuan 2 kasus mutasi virus Corona B117 asal Inggris di Indonesia. Ini menjadi kasus pertama di Indonesia sejak varian tersebut sejak mewabah di Inggris September 2020.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca Juga: Viral Center Of Gravity Challenge, Mengapa Pria Selalu Gagal?
"Tepat 1 tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117, UK mutation, di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus," ujarnya dalam acara virtual peringatan 1 tahun pandemi oleh akun YouTube Kemenristek/BRIN seperti dikutip dari detikcom, Selasa (2/3/2021).
Wamenkes Dante menyebut dengan penemuan kasus ini, penanganan pandemi di Indonesia akan semakin sulit.
Lantas, apa itu sebenarnya mutasi virus B117? Ini fakta-faktanya :
1. Baru ditemukan pada September 2020
Fakta pertama terkait Corona B117 adalah virus ini kali pertama terdeteksi di Inggris. Dikutip dari USS Today, mutasi virus B117 ditemukan kali pertama di Inggris pada September 2020. Dikhawatirkan, kasus Covid-19 akibat varian baru ini lebih berbahaya. Pasalnya, penularannya lebih mudah dan cepat.
Terhitung sejak September - awal Desember 2020, jenis virus ini jadi penyebab 60 persen kasus aktif Covid-19 di Inggris.
Baca Juga: Karakter Orang Lahir Di Bulan Maret, Seperti Apa Ya?
2. Ditakutkan 'kebal' vaksin
Menurut sejumlah laporan, gejala yang disebabkan lebih berat sehingga ada kemungkinan, vaksin Covid-19 yang ada tak mempan lawan jenis virus ini.
Akan tetapi peneliti meluruskan, kemampuan vaksin Covid-19 melawan virus B117 masih harus diteliti lebih lanjut. Pasalnya, menurut CDC, belum ada bukti bahwa jenis virus ini lebih berisiko menyebabkan kematian.
"Dari apa yang kami ketahui berdasarkan pengalaman mutasi ini dan mutasi lainnya, kemungkinan tidak akan berdampak besar pada kekebalan yang diinduksi oleh vaksin, atau kekebalan yang ada dari jenis sebelumnya," imbuh Dr. Greg Armstrong, direktur kantor deteksi molekuler dari CDC.
3. Diprediksi lebih infeksius
Peneliti menyatakan, jenis virus Corona B117 ini 40 - 70 persen lebih infeksius atau lebih menular.
"Karena variannya lebih cepat menyebar. Hal itu bisa menyebabkan timbulnya lebih banyak kasus dan semakin membebani sistem perawatan kesehatan," ujar Dr Henry Walke dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Baca Juga: Penampilan Pemeran Bibi Lung Mengejutkan Warganet, Mengapa Ya?
4. Diprediksi menyebar karena penularan dalam komunitas
Pada 28 Desember 2020, peneliti menemukan seorang pasien Covid-19 dengan infeksi Corona B117 tanpa riwayat bepergian keluar kota. Diprediksi, penyebaran virus ini disebabkan interaksi tatap muka atau penularan dalam komunitas.
Namun hingga kini, belum kepastian soal perkembangan jenis mutasi virus Corona ini.