SOLOPOS.COM - Ilustrasi debt collector. (Freepik)

Solopos.com, JOGJA—Sebuah video seorang perempuan mengaku dikejar segerombolan orang dengan modus ingin mengambil sepeda motor karena suruhan orang, viral di media sosial.

Sejumlah netizen juga mengaku pernah jadi korban begal bermodus debt collector (DC) di sejumlah wilayah di Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Video dari akun TikTok @Cecenaswa_ itu diunggah ulang oleh akun Instagram @merapi_uncover pada Sabtu (25/3/2023).

Dalam video tersebut, pemilik akun mengeluh soal tidak amannya Jogja saat ini. Ia mengaku dikejar empat orang yang masing-masing mengendarai motor yang ingin mengambil sepeda motor miliknya. Mereka nekat mencabut kunci motor.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.15 WIB saat jalanan ramai orang. Namun tidak ada warga yang menolong. Bahkan ada pos polisi di lokasi tersebut, namun petugas menurutnya tidak mau menolong.

“Kenapa ya hidup di Jogja ga aman? Sekitar jam 15.15 tadi, aku diberhenttin 4 orang, mereka bawa motor sendiri-sendiri, sampai kita kebut-kebutan tabrak-tabrakan sampai mereka nyabut kunci pas aku naik motor ngebut, jalanan ramai tapi enggak ada yang nolongin sama sekali padahal di depannya ada pos polisi tpi polisinya ga bantu sama sekali padahal aku cewe. Mereka ngejar aku dari Amplaz sampai pasar Sambilegi dgn alasan suruhan orang buat ambil motor,” kata pemilik akun @Cecenaswa_ tersebut dikutip dari Harianjogja.com.

Video ini sontak mendapat banyak respons dari warganet. Sejumlah netizen bahkan mengaku pernah menjadi korban begal dengan modus serupa di sejumlah wilayah di Jogja.

“Aku pernah jg gt, 2x, ak pdhl brenti di depan kerumunan ojol, tp yg dtg warga yg lewat, udh triak2 minta tolong pdhl, sampe aku brenti depan polres sleman, masih jd dibuntutin sampe dalem, sampe ak minta perlindungan polisi, mau bikin laporan takut diincer, akhirnya berujung damai, pdhl itu basecamp mereka dkt sm polsek loh,” tulis akun @gitarastia.

Warganet lainnya, @rina_sarinah02, mengaku mengalami kejadian serupa beberapa tahun lalu. “Aku juga pernah ngalamin waktu puasa bbrpa tahun lalu dijakal, diberhentikan bbrp orang ngakunya DC pdhl mau buka puasa,” tulis akun itu.

Warganet lainnya juga bercerita keluarganya pernah dibegal dengan modus DC.

“Sama kayak om ku,,, pdhal om ku beli motor cash,,, akhirnya dg trbta2 dan ketakutan tlf istrinya suruh nunjukin BPKB,, krna om ku merasa gak pernah punya utang,, kayaknya begal, modus baru,,, teriak2 klo nunggak utang ngaku2 dr finance byr pda gak nolong ,, orang dsiktar jg g brani nolong om ku, alhamdulillah Allah msh mmbrsamai om ku,, klo mrsa gak punya utang dan benar teriak2 saja, byr g ada korban selanjutnya.”

Sementara itu, akun @chandrayukrinasrani membagi pengalamannya dicegat diduga DC.

“sedikit cerita, pernah ngalamin dicegat juga daerah depan perum MBS, kondisi motor sy sudah lunas, bpkb ada dikampung halaman, untung mereka kalah galak dari saya, dan untung motor saya waktu itu starter otomatisnya mati jd harus di engkol, akhirnya yg ngeberhetiin sy bentak, sy suruh ngengkolin motor saya..,” tulisnya.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi Harianjogja.com masih berupaya mengonfirmasi kejadian ini ke otoritas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya