SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Gerobak Sapi JIBI/Harian Jogja/Antara

Solopos.com, KLATEN — Video seorang pengendara gerobak sapi atau disebut sebagai bajingan yang tengah melaju di jalan raya viral di media sosial. Video itu ramai menjadi perbincangan netizen lantaran alat transportasi seperti pedati itu sudah jarang ditemui.

Pedati menggunakan sapi sebagai penariknya. Orang yang mengendarai pedati dalam bahasa Jawa dinamakan bajingan meski dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, kata bajingan berarti penjahat, pencopet atau kurang ajar untuk makian kepada orang lain.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Video tersebut viral setelah diunggah di akun Instagram @energisolo, Minggu (9/5/2021). Menurut salah satu netizen, video pengendara pedati yang kemudian viral itu diambil di wilayah Klaten, Jawa Tengah.

"Nag Klaten iki min, kalo sore dari arah Boyolali liat beberapa, mungkin ada komunitasnya apa ya?" tulis pengguna akun Instagram @lukisdinding_solo.

Baca Juga: Wow! Koleksi Memorabilia The Beatles Laku Terjual Rp7,6 Miliar

Berdasarkan pantauan Solopos.com, hingga Senin (10/5/2021), video di akun Instagram @energisolo tersebut sudah mendapatkan puluhan ribu tayangan.

Beragam reaksi dan komentar pun mewarnai video viral gerobak sapi yang kabarnya di Klaten itu.

"Bengi bengi weruh wong yang2an ?, Bengi bengi weruh Bajingan lewat ?? [Malam-malam lihat orang pacaran? Malam-malam lihat pengendara pedati?] ," tulis pengelola akun Instagram @energisolo.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by infocegatansolo (@energisolo)

Baca Juga: Sejarah Bergejolak Melawan Kolonial Ada di Grobogan

Di sisi lain, sebagian netizen bahkan ada yang baru paham arti dari kata bajingan. "Wah lagi mudeng aku nek bajingan ki sopir sapi [Wah baru tahu kalau bajingan adalah sopir sapi]" tulis pengguna Instagram @fikri_sie_fikrek.

 Festival Tahunan Gerobak Sapi

Gerobak sapi merupakan alat transprotasi lazim pada zaman dahulu sebelum adanya kendaraan bermotor. Kendaraan ini biasa digunakan untuk membawa hasil panen pertanian dan mengangkut barang ke daerah yang lain.

Kendaraan kuno ini  kini hampir punah. Festival dan lomba diselenggarakan untuk melestarikan budaya dan memelihara tradisi gerobak sapi di mata masyarakat.

Seperti dikutip dari Detik, Senin (28/5/2020), festival gerobak sapi pernah diselenggarakan di Candi Banyunibo, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Festival ini diselengarakan atas kerja sama Bajingers Community dengan Dinas Pariwisata DIY.

Baca Juga: Mobil VW Kuning Terobos Penyekatan Klaten Dibeli Second, Segini Harganya

Gerobak sapi atau pedati dihias semenarik mungkin oleh para kontestan. Kemudian gerobak sapi berputar mengelilingi pengunjung yang melihat.

Para pengunjung juga diperbolehkan untuk berinteraksi dan mengambil gambar dengan jarak yang aman. Acara kemudian dilanjutkan dengan balap gerobak sapi. Uji ketahanan sapi dan ketangkasan para bajingan dinilai di sini.

Festival tahunan ini bertujuan meningkatkan sektor pariwisata, khususnya di Candi Banyunibo. Festival gerobak sapi juga menjadi sarana pengenalan kepada masyarakat sekaigus melestarikan alat transportasi zaman dulu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya