SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video viral penangkapan perempuan diduga penculik anak yang disebut terjadi di wilayah Ampel, Boyolali. Video beredar di grup-grup Whatsapp warga Boyolali, Selasa (31/1/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Video seorang perempuan yang dinarasikan sebagai penculik anak ditangkap warga dan digunting rambutnya beredar di grup-grup Whatsapp warga Boyolali sejak Selasa (31/1/2023) malam. Video diduga penangkapan penculik anak itu disebut terjadi di wilayah Ampel.

Kejadian lagi penculikan anak, tadi siang di daerah Ampel. Tapi ketahuan sama masyarakat, mohon perhatiannya. Kepada yang punya anak kecil atau yang punya cucu lebih diperhatikan. Sekian, thanks,” tulis penyebar info dalam pesan yang diteruskan di grup-grup WA warga Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Beberapa anggota grup mempertanyakan keaslian video dan berita tersebut, sementara beberapa lainnya langsung meneruskan video tersebut baik ke grup WA lain atau story WA.

Salah satu admin akun Instagram @blusukan_ampel, Nanang Ary, mengaku mendapatkan banyak direct message (pesan langsung) dari pengikutnya. Mereka mempertanyakan kepadanya terkait kebenaran narasi video yang vira tentang penangkapan penculik anak yang disebut terjadi di Boyolali itu kepadanya.

“Hoaks enggak ya ini? Tolong nanti tanyakan ke kepolisian, soalnya ini di grup WhatsApp ibu-ibu Ampel ramai,” tanyanya via pesan WA kepada Solopos.com, Rabu (1/2/2023).

Nanang pun sebenarnya meragukan kebenaran video tersebut. Tetapi ia beranggapan jika kepolisian langsung memberikan pernyataan maka masyarakat akan tenang.

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengaku belum mendapatkan laporan terkait kejadian atau atau pun video viral penengkapan penculik anak di Ampel. “Kami akan cek kebenarannya dulu,” ujar dia kepada wartawan di Boyolali, Rabu siang.

Lebih lanjut, Petrus meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan apa yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Di sisi lain, ia juga meminta masyarakat untuk tidak lengah dan harus mengantisipasi serta menjaga anak-anak.

“Apalagi anak yang belum dapat mandiri, karena kalau kita semua terlalu takut dan khawtir juga mengganggu psikologis anak dan juga menimbulkan keresahan masyarakat. Tapi juga harus antisipasi,” kata dia.

Ia mengatakan telah memerintahkan jajaran Kapolsek dan Babinsa untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar selalu menjaga anak-anaknya terutama yang belum bisa mandiri.

“Untuk laporan terkait itu [penculikan anak] belum ada, tidak ada penculikan anak. Ada pun laporan dari Ampel itu anak hilang dan sudah kembali. Tapi orang [dewasa] ya bukan kategori kelompok umur anak, sudah 20 tahun,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya