SOLOPOS.COM - video viral Grojogan Sewu yang sempat beredar di media sosial. (Istimewa/Facebook)

Video berdurasi kurang dari satu menit itu menunjukkan debit air terjun Grojogan Sewu meningkat.

Solopos.com, KARANGANYAR – Video arus deras air terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu, Karanganyar, menjadi viral di media sosial. Dari kabar yang beredar di media sosial, Grojogan Sewu ditutup akibat arus air yang terlalu deras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Video berdurasi kurang dari satu menit itu menunjukkan debit air terjun Grojogan Sewu meningkat dibandingkan hari biasa. Selain itu, warna air cokelat susu. Sungai yang berada di bawah air terjun nyaris penuh. Pada video tersebut, suasana Grojogan Sewu sepi pengunjung.

Sejumlah pemangku wilayah di Tawangmangu menyampaikan kondisi objek wisata air terjun Grojogan Sewu aman.

Ekspedisi Mudik 2024

Solopos.com mengkonfirmasi kondisi objek wisata Grojogam Sewu kepada Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto. Dia menyampaikan kondisi objek wisata aman.

“Maaf, aku tanya pengelola Grojogan Sewu tidak ada penutupan. Aktif buka tadi siang [Minggu]. Aku patroli kesana juga ramai pengunjung, trims,” kata Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (25/2/2018) malam.

Belum puas dengan jawaban Kapolsek, Solopos.com mencoba menghubungi Camat Tawangmangu, Rusdiyanto. Saat dihubungi, Rusdiyanto mengaku sedang berada di rumah dinas camat. Dia menyampaikan tidak mendengar maupun menerima informasi perihal penutupan sementara objek wisata Grojogan Sewu karena debit air meningkat.

Rusdiyanto meminta waktu beberapa saat untuk menghubungi pengelola objek wisata. Selang beberapa menit, Rusdiyanto menghubungi Solopos.com.

“Saya konfirmasi dengan pengelola baru saja tadi [Minggu malam], katanya aman, tidak ada penutupan objek wisata. Objek wisata tetap buka bahkan pengunjung banyak. Masyarakat jangan mudah percaya video yang beredar. Tolong lebih bijak dan dikonfirmasi kepada yang berwajib maupun yang memangku wilayah,” tutur dia.

Hal senada disampaikan salah satu petugas penjaga loket di objek wisata Air Terjun Grojogan Sewu, Djumino. Dia bertugas di loket 2 atau loket di wilayah Sekerincing.

Djumino menjelaskan objek wisata tetap buka pada pukul 08.00 WIB-16.30 WIB. Pengunjung yang membeli tiket di loket 2 banyak atau seperti hari biasa. Dia menjelaskan saat hujan, debit air meningkat. Tetapi, kondisi tersebut termasuk normal.

“Airnya normal. Debit air memang agak besar. Misal daerah Gondosuli dan Dlingo hujan, air terjun itu deras dan cokelat warnanya. Itu biasa. Enggak ditutup sementara,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu malam.

Djumino menceritakan puluhan tahun lalu atau sekitar tahun 1980-an. Saat itu air terjun Grojogan Sewu deras bahkan air menyapu jembatan yang berada di sungai di bagian bawah air terjun. Setelah kejadian itu, belum ada kejadian yang serupa terulang. Djumino menuturkan pengelola dan petugas di objek wisata Grojogan Sewu selalu berkoordinasi dengan warga maupun petugas di Gondosuli dan Dlingo tentang debit air dan cuaca.

“Kami punya nomor warga di Gondosuli dan Dlingo. Kami akan berkoordinasi dengan mereka sewaktu-waktu cuaca di sana buruk. Jadi kami bisa memperkirakan debit air terjun. Itu bentuk antisipasi keamanan dan kenyamanan pengunjung. Saya kira kalau pengunjung pasti waspada dan hati-hati selama di objek wisata. Kami juga terus memantau selama penghujan.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya