SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video yang viral di Tiktok terkait siswa SD yang pindah ke SLB setelah mengalami bullying. (Tiktok akun satriabagus60)

Solopos.com, UNGARAN — Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semaarang, Sukaton Purtomo, membantah adanya peristiwa bullying di wilayahnya yang membuat seorang siswa SD di Kecamatan Bringin memutuskan pindah ke sekolah luar biasa (SLB), seperti yang beredar dan viral media sosial (medsos) Tiktok.

“Tidak ada bullying, malah justru kami bantu anak tersebut memiliki ilmu yang lebih tinggi,” ujar Sukaton saat dihubungi Solopos.com, Rabu (31/5/2023).

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Sukaton mengaku sudah menelusuri video yang viral di medsos Tiktok itu. Ia pun sudah tahu lokasi anak yang viral di Tiktok itu bersekolah.

“Saya sudah cek ke Pakis, Kecamatan Bringin. Itu kejaadian [pindah sekolah] saat kelas 2 SD,” ujarnya.

Sukaton menyebut siswa SD viral di medsos Tiktok karena mengaku di-bully sehingga pindah SLB itu sebenarnya merupakan siswa inklusi. Ia awalnya diterima di SD negeri namun kemudian memutuskan untuk pindah ke SLB.

“Anak itu adalah siswa inklusi, memang kemudian pindah sekolah. Tapi, informasinya sekarang sudah keluar,” kata Sukaton.

@satriabagus60 ini untuk pelajaran orang tua termasuk saya sendiri yg punya anak masih sekolah.slalu tanya awasi ajak bicara tentang keseharian anak kita. tidak di desa di kota STOOP..!! BU??LIN9 #semangat ? Metamorphosis – Danilo Stankovic

Siswa Inklusi

Sukaton pun menegaskan jika seluruh anak di Kabupaten Semarang memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. “Apalagi di sekolah negeri juga sudah bisa menerima siswa inklusi,” paparnya.

Sukaton juga menyatakan bahwa lingkungan sekolah harus bebas dari tindakan perundungan, terutama yang dilakukan antarsiswa. “Guru harus bisa menjalankan fungsi kontrol sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan aman, nyaman, dan membahagiakan,” tandasnya.

Sebelumnya beredar sebuah video di medsos Tiktok yang diunggah akun @satriabagus60 yang memperlihatkan seorang anak SD yang diantar orang tuanya ke sebuah sekolah luar biasa atau SLB. Dalam video itu, akun tersebut juga sempat berdialog dengan ayah dan anak tersebut.

Ayah maupun anak itu mengaku pindah ke SLB karena si anak kerap diganggu di sekolah sebelumnya.

Kondisi itu pun iba para netizen hingga beramai-ramai ingin memberikan donasi kepada si anak. Rasa iba itu tak lain karena kondisi anak itu terlihat normal seperti anak-anak lain pada umumnya. Selain itu, anak tersebut bersekolah di SLB yang diperuntukkan bagi siswa berkebutuhan khusus.

Namun, informasi yang diterima Solopos.com, anak tersebut rupanya pernah menjalani tes IQ dengan nilai 50. Anak tersebut juga pindah ke SLB bukan karena menjadi korban bullying atau perudungan tapi atas permintaan pihak keluarga menyusul kemampuan dalam memahami pelajaran sekolah yang lambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya