Viral
Kamis, 12 Desember 2019 - 15:08 WIB

Viral Soal Ujian SD Dianggap Hina Nabi Muhammad, Cek Faktanya!

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soal ujian agama SD yang dianggap menghina Nabi Muhammad. (Istimewa)

Solopos.com, SOLOK – Beberapa hari lalu sempat beredar foto soal ujian SD yang dianggap menghina Nabi Muhammad. Soal tersebut keluar di ujian agama SD di Kecamatan Junjung Sirih, Solok, Sumatra Barat.

Menanggapi foto soal ujian agama yang viral itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Solo, Zulkisar, angkar bicara. Dia menegaskan tidak ada unsur penistaan agama dalam soal tersebut.

Advertisement

“Tidak ada unsur penistaan Nabi Muhammad. Tapi, ini kesalahan edit naskah ujian,” terang Zulkisar seperti dilansir Detik.com, Kamis (12/2019).

Naskah soal yang disorot lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad keluar di ujian semester SD di Junjung Sirih, Solo, Sumatra Barat. Adapun naskah soal yang viral lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:

Advertisement

Naskah soal yang disorot lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad keluar di ujian semester SD di Junjung Sirih, Solo, Sumatra Barat. Adapun naskah soal yang viral lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad adalah sebagai berikut:

Di bawah ini yang merupakan sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak patut kita teladani adalah…

A. malas belajar

Advertisement

c. menjaga nama baik guru dan sekolah.

D. menjaga nama baik orang tua

Padahal, naskah asli ujian tersebut semestinya sebagai berikut:

Advertisement

Selaku umat Nabi Muhammad SAW, patut meneladani sikapnya. Sebagai pelajar yang tidak patut kita contoh dari pernyataan di bawah ini adalah…

A. malas belajar

B. mengerjakan tugas belajar

Advertisement

C. menjaga nama baik sekolah dan guru

D. menjaga nama baik orang tua

Zulkisar menjelaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam kesalahan pengeditan tersebut. Kesalahpahaman terjadi lantaran editor memperpendek kalimat.

“Sebenarnya tidak ada kesengajaan. Editor memperpendek kalimat. Itulah yang akhirnya meresahkan,” sambung Zulkisar.

Zulkisah menambahkan, pengerjaan naskah soal ujian dilaksanakan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Junjung Sirih, Solok, Sumatra Barat. Saat ini pihaknya sedang mencari naskah yang diedit manual.

“Yang jelas mereka (K3S) sudah minta maaf. Saya minta naskah asli dari pembuat soal dan [naskah] editan yang diedit manual. Saya minta kertasnya [untuk melihat] mana yang dicoret, mana [kalimat] yang dipotong," papar Zulkisar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif