SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video viral menampilkan sekelompok pendaki menyalakan flare di puncak Gunung Andong, Kabupaten Magelang, yang diunggah akun Instagram @infoandong.

Solopos.com, MAGELANG–Sebuah video menampilkan sekelompok pendaki menyalakan flare di puncak Gunung Andong, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) viral di media sosial (medsos). Netizen pun ramai-ramai meminta orang yang menyalakan flare tersebut untuk di-blacklist dari pendakian agar mendapat efek jera.

Salah satu akun yang membagikan postingan terkait video tersebut adalah akun Instagram @infoandong. Saat berita ini ditulis, Sabtu (4/5/2024), unggahan tersebut telah mendapatkan 1.896 suka dan 258 komentar.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Dalam video yang beredar tersebut, flare tampak sudah menyala dan asap berwarna oranye telah mengepul hingga mengganggu para pendaki lainnya. Adapun perekam video tersebut mengucapkan kalimat sumpah serapah lantaran menilai tindakan pendaki yang menyalakan flare itu  melanggar aturan.

“Terduga nyalain flare di Andong kalau ada yang kenal dan mengenali hubungi admin,” tulis narasi pada video yang diunggah akun @ infoandong itu.

Terkait video viral itu, Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Jawa Tengah, Dasirun, menyayangkan tindakan seorang pendaki yang menyalakan flare di puncak Gunung Andong Magelang.

Sebab, selain mengganggu pendaki lain, urainya, flare juga bisa menyebabkan kebakaran hutan seperti yang pernah terjadi di Gunung Bromo pada 6 September 2023 lalu.

“Tentunya kami sangat menyesalkan. Flare itu kan tanda bahaya peruntukannya, kalau di gunung dinyalakan untuk bersenang-senang ya tidak pas, tidak sesuai kegunaan, bisa membahayakan,” kata Dasirun kepada Solopos.com, Sabtu.

Dasirun berharap ada tindakan tegas untuk memberi efek jera kepada pendaki yang menyalakan flare tersebut. Selain itu, adanya tindakan juga untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di gunung-gunung lain yang ada di Jawa Tengah.

“Laporan flare memang baru kali ini, tapi kalau petasan beberapa ada, tapi saya lupa di gunung mana. Maka pesan saya kepada pendaki tolong patuhi aturan atau jangan melakukan hal yang membahayakan alam maupun pendaki lainya,” pintanya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Magelang, Kompol Rifeld Constantien Baba, mengatakan sampai sore ini belum ada laporan yang masuk terkait pendaki yang menyalakan flare di Gunung Andong itu.

Meski tak ada laporan maupun dampak kerugian, pihaknya tetap melakukan penelusuran mengenai kebenaran informasi tersebut.

“Untuk pelaporan di Sat Reskrim belum ada. Namun untuk penanganan awal sudah dilakukan di Polsek,” tutup Kompol Rifeld.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya