SOLOPOS.COM - Petugas PLN melakukan pengecekan meteran untuk mengetahui adanya dugaan pencurian listrik di klaten. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KEPANJEN -- Warga Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Teguh Wuryanto mengaku terkejut dengan tagihan listrik pada Mei 2020 yang mencapai Rp20 juta.

Padahal, ia mengklaim pemakaian listrik selama Mei 2020 normal seperti bulan-bulan sebelumnya. Dalam kondisi normal, ia hanya mendapatkan tagihan listrik senilai Rp2,5 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kelaparan, Monyet Taman Balekambang Solo Serbu Permukiman Warga

Pemilik bengkel las ini mengeluhkan dengan tagihan listrik yang mencapai Rp20 juta lebih itu. Hal ini ditambah dengan bengkel las miliknya sepi karena adanya pandemi Covid-19 ini yang juga menyelimuti Malang.

Ia mencurahkan keluh kesahnya tersebut di Facebook miliknya, Teguh Wuryanto pada 8 Mei 2020 lalu.

Hey Netizen, Pedagang Gorengan Cantik Ini Sudah Punya Pacar Lho!

"Saya adalah pelanggan PLN sejak tahun 1997 (sudah 23 tahun), dan usaha saya adalah Bengkel LAS (UMKM). Selama menjadi pelanggan PLN 23 tahun, saya tidak pernah menunggak pembayaran listrik sekalipun, dan rata2 penggunaan Listrik berkisar dari Rp.985.00,-s/d Rp.2.200.000,- tergantung dari pemakaian saya," ungkap Teguh mengawali ceritanya.

Masalah bermula ketika ada penggantian meteran baru pada Januari 2020 oleh PLN. Semenjak itu, lonjakan tagihan listrik Teguh Wuryanto terus bertambah tiap bulannya.

Rekor Kasus Covid-19 Dikaitkan dengan Pelonggaran Aktivitas, Pakar & Gugus Tugas Tak Sepakat

"Saya awalnya agak curiga dan bertanya-tanya, tapi kecemasan saya hilang saat tagihan di bulan Februari 2020 keluar, dan ternyata nominalnya masih wajar. Artinya sama dengan waktu sebelum meteran diganti," lanjut Teguh.

Kemudian pada awal Mei 2020, ia mengetahui tagihan listriknya mencapai Rp20.158.686. Mengetahui hal tersebut, ia benar-benar terkejut pasalnya ia memprediksi di bawah Rp2,5 juta karena bengkel sedang sepi.

Viral, Pedagang Gorengan Cantik Jogja Kini Ramai Dibribik

Ia pun memutuskan untuk mendatangi kantor PLN terdekat di wilayahnya. "Saya sudah datangi kantor PLN Cabang Lawang dan PLN Malang (pusat). Untuk menanyakan adanya tagihan sebesar itu, tetapi semua berkesimpulan sama, bahwa pihak kami yang teledor dan tagihan harus tetap kami bayar, jika ingin tetap berlangganan dengan PLN," ungkap dia.

Klarifikasi PLN

Dengan viralnya cerita Teguh Wuryanto yang mendapat tagihan listrik sebesar Rp20 juta pada Mei 2020, PLN UP3 Malang akhirnya buka suara.

Melalui keterangan resminya yang ditulis di akun Facebook PLN Distribusi Jawa Timur, Rabu (10/6/2020), Manager PLN UP3 Malang, Mohammad Eryan Saputra telah melakukan konfirmasi langsung kepada Teguh Wuryanto.

Bus Solo-Semarang Masih Jarang Beroperasi, Penumpang Pun Sepi

PLN mengatakan tagihan listrik senilai Rp20 juta itu tidak ada kaitannya dengan perhitungan rata-rata tiga bulan rekening listrik. Dari hasil penelusurannya, ternyata ada kerusakan pada meteran listrik.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan dan hasil konfirmasi dengan pelanggan, diketahui bahwa peralatan kapasitor milik pelanggan tidak berfungsi sama sekali dan mengakibatkan pemakaian listrik melonjak tanpa sepengetahuan yang bersangkutan," kata Eryan.

Setoran Pajak Kendaraan di Sragen Seret Selama Pandemi Covid-19

Atas hal tersebut, pihak PLN telah membantu melakukan pengecekan peralatan dan instalasi pelanggan. Hal ini diharapkan agar peristiwa serupa tidak terjadi.

"Teguh Wuryanto telah bersedia menyelesaikan tagihan rekening listrik yang naik dikarenakan kejadian tersebut. Dan PLN bersedia membantu dengan memberikan keringanan pembayaran dengan cicilan," tutup dia.

Perdagangan Saham 11 Juni, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya