SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong><a href="http://solopos.com/" target="_blank">Solopos.com</a>, JENEPONTO &ndash;</strong> Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menjadi sorotan media terkait kasus <a href="http://entertainment.solopos.com/read/20180505/482/914569/presiden-jokowi-jadi-tamu-spesial-pernikahan-raditya-dika" target="_blank">pernikahan</a> perempuan di bawah umur. Sebelumnya ramai sepasang bocah SMP menikah setelah mendapat surat dispensasi dari Pengadilan Agama Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kini beredar kabar rencana pernikahan bocah SD 12 tahun dengan pria 21 tahun di Jeneponto. <br /><br />Foto dan cerita tentang kabar pernikahan bocah SD dengan pria dewasa di Jeneponto itu sudah beredar viral di media sosial. Salah satunya di akun Instagram <em>@indozone.id</em>, Selasa (8/5/2018). Dalam unggahan tersebut diungkap pernikahan antara bocah SD dan pria dewasa itu batal karena tak ada penghulu yang berani menikahkan.<br /><br />Dilansir<em> Okeozone.com</em>, Selasa, calon pengantin perempuan berinisial R, 12 adalah murid SDN 125 Karempu, Kabupaten Sinjai. R baru saja selesai mengikuti ujian nasional. Sedangkan calon pengantin pria bernama Erwin, 21. Pernikahan keduanya batal karena tidak ada dispensasi dari Pengadilan Agama.<br /><br />Rencana pernikahan R dan Erwin itu mengalami dua penolakan. R yang merupakan warga Sinjai awalnya akan menikah di rumah. Namun tak mendapat izin dari pemerintah daerah. Keluarga memindahkan ijab kabul di Kabupaten Jeneponto di kediaman keluarga mempelai pria. Namun hasilnya sama, pemerintah Jeneponto tak memberi izin. Oleh karena itu pernikahan batal, kajang dan dekorasi yang sudah disiapkan pun tak jadi untuk <a href="http://entertainment.solopos.com/read/20180506/482/914625/datang-ke-resepsi-pernikahan-ini-pesan-jokowi-ke-raditya-dika" target="_blank">resepsi</a> pernikahan.<br /><br />Orang tua R, Basri, mengaku pernikahan terpaksa batal karena takut melanggar undang-undang yang berlaku. &ldquo;Pernikahan dibatalkan, kemarin ada keluarga yang meminta untuk menghentikan pernikahan,&rdquo; terang Basri.<br /><br />Basri menjelaskan pernikahan usia dini adalah hal biasa dikeluarganya. Selain itu Basri juga mengungkap R dan Erwin sudah menjalin hubungan beberapa waktu. &ldquo;Terkait usia tak jadi masalah, karena dari pihak keluarga kami menikah di usia muda sudah tradisi, yakni menjaga tradisi Siri. Kami tidak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan,&rdquo; tegas Basri.</p>

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya