SOLOPOS.COM - Wanita Yogyakarta ini pernah pekerjakan ART dari 5 negara. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Kisah wanita asal Yogyakarta, Indonesia, jadi perhatian warganet lantaran pernah pekerjakan ART dari lima negara berbeda. Perempuan bernama Primastuti Dewi Pobo ini mengisahkannya di channel Youtube miliknya Dewi Pobo.

Wanita asal Yogyakarta ini pekerjakan ART beda negara dari Filipina, Kolombia, Romania, Spanyol, dan Indonesia. Wanita yang akrab disapa Dewi itu mengungkapkan kisahnya melalui YouTube yang hingga Sabtu (4/9/2021) sudah ditonton lebih dari 706.613 kali dan mendapat 2.011 komentar warganet.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berikut para ART dari lima negara berbeda yang pernah dipekerjakan wanita asal Yogyakarta ini seperti dikutip dari Youtube Dewi Pobo pada Sabtu (4/9/2021) :

1. ART dari Filipina

Primastuti Dewi Pobo menuturkan dari semua yang pernah  dia pekerjakan, ART dari Filipina tarifnya paling mahal. Dan ART tersebut tak pernah bekerja seorang diri.

Ekspedisi Mudik 2024

“Asisten rumah tangga dari Filipina itu termahal yang pernah kita pakai, saat kita berada di Irlandi waktu itu. Tarif per jamnya 50 Euro atau sekitar Rp875.000/jam. Kalau datang ke rumah, selalu membawa suaminya,” kata Dewi.

Baca Juga: Penyintas Covid-19 Berisiko Alami Penurunan Fungsi Otak, Ini Penjelasannya

Saat itu rumah Dewi di Irlandia penuh dengan kaca dan harus dibersihkan secara maksimal. Walaupun mahal, Dewi merasa puas karena kinerja ART Filipina itu baik dan sangat profesional.

“Jadi sekali datang dia bekerja sekitar 1,5-2 jam. Kami membayar untuk dua orang sekitar Rp 1.750.000. Kalau lebih dari setengah jam nambah 25 Euro,” tuturnyaa.

2. ART dari Kolombia

Menurut Dewi, ART dari Kolombia yang paling unik karena satu-satunya ART yang meminta password wifi. Meski demikian pekejaannya rapi dan sempurna. Dan ART tersebut selalu membersihkan rumah dengan alat yang dia mau saja.

“Misalnya kita biasanya membersihkan toilet pakai produk A, jadi dia yang punya wewenang dan standarnya sendiri,” ucapnya sambil tertawa.

ART dari Kolombia menurut Dewi sosoknya periang dan tidak pernah terlihat sedih. “Dia menyanyi dengan lantang, kadang suka mengganggu saja ketika saya berada di rumah. Tapi saya tidak pernah bilang setop,” tutur Dewi.

3. ART dari Rumania

Wanita asal Yogyakarta yang menikah dengan pria Spanyol itu mengungkapkan pernah memakai dua jasa ART dari Rumania. Berdasarkan pengalamannya, para ART Rumania ini selalu membuat masakan yang enak, keibuan, dan ramah.

Baca Juga: 10 Manfaat Kenari, Salah Satunya Meningkatkan Kesuburan Pria

“Dia ini memakai barang-barang branded, dibanding dengan barang saya. Saya pernah membeli baju dan tidak ada merek. Beberapa hari kemudian di handphonenya dia bajunya mahal dan menyuruh saya agar memakai baju tersebut,” kisah Dewi.

4. ART dari Spanyol

Dewi mengatakan jika ART dari Spanyol lain daripada yang lain. Karena ART tersebut yang paling muda dan gadis desa yang polos. Meski demikian hasil kerjanya rapi, telaten dan baik. “Dia tahu semua sudut rumah, dibersihkan sampai kalau ada barang yang hilang bisa ketemu sama dia,” tambahnya.

5. ART dari Indonesia

Ketika tinggal di Yogyakarta, Dewi pernah mempunyai ART seorang janda dengan satu orang anak. Dan ART tersebut tinggal bersama di rumah Dewi.

“Beberapa bulan kemudian dia menikah dengan guru yang hampir pensiun. Akhirnya suaminya datang setiap akhir pekan. Dan dia pernah membuat saya hampir emosi,” kenang Dewi.

ART tersebut pada akhir pekan saat suaminya datang ke rumah akan nonton televisi bersama di ruang tamu. Pernah pada suatu hari, Dewi menemukan hal tak terduga dari ART tersebut saat dia bangun di tengah malam karena ingin ke toilet.

Baca Juga: Awas! Wanita Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung Akibat Stres Pekerjaan

“Saya mendengar ada yang mendesah gitu dari ruang televisi. Mereka kan pengantin baru dan saya sudah menghela nafas banget. Saya terpaksa menahan untuk ke toilet dan menunggu, saya semakin jengkel,” kisahnya.

“Saya menunggu selama setengah jam untuk hilang, saya nggak bisa tahan lagi. Saya harus keluar dan buka pintu, niatan saya nggak kepengen marah. Cuman buka pintu habis itu ke kamar mandi.”

Youtuber asal Indonesia ini pun terkejut ketika tahu pasangan tersebut sedang Salat Tahajud di ruang televisi dengan khusyuk. Dewi sontak hampir meneteskan air mata. “Pas buka pintu saya merasa manusia paling naif dan jahat, karena ketika itu mereka ternyata sedang beribadah sholat tahajud. Bukan mendesah karena sedang berhubungan suami istri. Mereka sedang berdzikir, saya kadang suka menangis dan betapa mereka ini melakukan ibadah yang pernah saya prasangka jelek,” tuturnya panjang lebar.

Kini tinggal di Spanyol, Dewi mengatakan biaya ART di benua tersebut pastinya jauh lebih mahal ketimbang di Indonesia. Biaya ART di Eropa rata-rata 10-15 Euro atau sekitar Rp 175.000-Rp350.000/jam. Dan sebagai orang yang mempekerjakan ART dia juga harus membayar gaji satu bulan hiburan (gaji ke 13), di luar gaji per jam.

Wanita Yogyakarta yang pekerjakan ART beda negara ini mengatakan tak semua orang Eropa memakai jasa ART, biasanya tergantung kebutuhan. Sebab membayar ART di Eropa tidak semudah seperti membayar di Indonesia.



Baca Juga: Bun, Kenali Risiko Persebaran Covid-19 Saat Sekolah Tatap Muka

“Sebenarnya inti dari bahasan itu karena aku lihat banyak di antara kita yang sering men-jugde orang lain tanpa alasan. Bahkan termasuk saya sendiri,” ungkap Dewi seperti dikutip dari Detik.com melalui Whatsapp, Jumat (3/8/2021).

Di balik video Youtubenya tersebut, ia memberikan pesan moral bagi subscribersnya agar tidak hidup di luar batas kemampuan. Dan berprasangka buruk kepada orang lain.

“Pertama jangan berlebih-lebihan di luar kemampuan karena salah satu ART aku termasuk yang boros. Barang-barang yang dia punya hampir semua branded lebih mahal dari barang-baranng yang saya pakai,” jelasnya.

“Kedua jangan berprasangka buruk dengan orang lain karena kita tidak tahu ada apa di balik itu. Aku juga pengen banget share pesan bahwa setiap orang itu unik. Tidak ada yang sama apalagi beda budaya beda negara beda watak. Jadi kita harus lebih bisa menghargai orang-orang yang bekerja sama kita,” lanjutnya.

“Dan bagi saya pekerjaan ART bukanlah pekerjaan rendah. Aku memperlakukan mereka seperti keluarga. Kamu bisa lihat videoku ada yang tentang anak dan cucu ART datang menjenguk kami,” pungkasnya dengan ramah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya