SOLOPOS.COM - Harsi, 55, pedagang tengkleng yang viral karena mematok harga yang dinilai tidak masuk akal menunjukkan sajian makanan yang dia jual di warungnya di Solo Baru, Sukoharjo, Senin (6/12/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemilik warung tengkleng di kawasan Solo Baru, Sukoharjo, Harsi, 55, memberikan penjelasannya terkait harga tengklengnya yang dianggap tidak masuk akal alias ngepruk hingga menjadi viral di media sosial.

Ditemui Solopos.com di warungnya, Senin (6/12/2021), Harsi mengaku tidak tahu warung tengklengnya jadi viral dan mendapat review negatif dari pembeli. Ia mengakui belakangan ini warungnya memang sepi pembeli namun ia tak mengetahui penyebabnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Soal harga yang dianggap ngepruk alias di atas batas kewajaran, Harsi menilai harga tengkleng yang dipatoknya wajar. Ia menetapkan harga berdasarkan pesanan pembeli.

Baca Juga: Bakul Tengkleng Ngepruk Harga Jadi Viral, PKL Solo Baru Khawatir

Berdasarkan review yang viral di media sosial, ada pembeli yang mengaku diminta membayar Rp100.000 hingga Rp180.000 untuk dua porsi nasi dan tengkleng komplet beserta minuman. Sejumlah warganet juga merasa tertipu lantaran harga yang dipajang di banner depan warung tidak sesuai harga saat membayar.

“Sebenarnya [warung] saya itu harganya normal. Kalau mau porsi kecil ya harganya Rp15.000. Tapi pembeli yang datang ke sini saya tawarin mau apa saja mintanya porsi komplet. Saya hargai sesuai permintaan. Saya rasa harga segitu [Rp100.000] satu porsi wajar karena pembeli mintanya berbagai macam isinya,” ucapnya.

Pembeli Tidak Protes

Pada sisi lain, Harsi mengatakan selama ini juga tidak ada pembeli yang protes atau mendebat harga yang ia patok. “Kalau di sini [warung] tidak ada yang marah-marah. Ya cuma tanya kok mahal? Saya jawab kalau pesannya bukan tengkleng komplet ya harganya beda lagi, tidak mahal,” terangnya.

Baca Juga: Bakul Tengkleng di Solo Baru Viral Karena Ngepruk Harga, Ini Lokasinya

Sedangkan mengenai tudingan warung dan penyajian makanannya tidak higienis, Harsi menampik hal tersebut. Ia justru mengatakan tudingan itu dilontarkan oleh orang-orang yang tidak suka dengannya. “Yang bilang itu ya orang-orang yang tidak suka dengan saya. Biar usaha saya sepi dan bangkrut,” ujarnya sambil berlinangan air mata.

Diberitakan sebelumnya, warung tengkleng di kawasan Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, menjadi viral setelah review-nya yang mayoritas bernada miring beredar media sosial beberapa waktu terakhir.

Pemilik warung tersebut dianggap ngepruk alias mematok harga tidak masuk akal. Selain itu, penyajian makanan serta kondisi warung itu juga dinilai tidak higienis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya