SOLOPOS.COM - Ilustrasi Cek Fakta (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com,WONOGIRI – Seorang warga Jatisrono, Wonogiri, yang dikabarkan mengalami tulang retak pada kaki akibat ditendang aparat kepolisian saat razia masker, Rabu (23/12/2020), dinyatakan tidak mengalami luka apapun.

Hal itu diketahui setelah Kapolsek Jatisrono, Iptu Sukardi, bersama anggotanya membawa korban ke Rumah Sakit Amal Sehat Slogohimo, Wonogiri, Rabu malam, untuk dilakukan rontgen. Hasilnya tidak ada keretakan, patah tulang, atau luka di kulit korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban diketahui bernama Rizal, warga Desa Rejosari, Jatisrono. Sedangkan Danang Kristiyanto, orang yang mengunggah foto kaki Rizal ke media sosial Facebook merupakan teman sebaya korban. Keduanya berumur sekitar 22 tahun. Danang dan Rizal tinggal di desa yang sama.

Kasus Positif Covid-19 Wonogiri Tambah 42, Total Tembus 1.151

Viral

Setelah viral di media sosial, pada Rabu malam, Sukardi bersama anggotanya dan kepala desa setempat mendatangi rumah Danang untuk meminta klarifikasi.

"Danang menjelaskan dia mendapat kabar Rizal dari temannya. Ia tidak tahu kronologi yang sebenarnya," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Kamis (24/12/2020).

Setalah dari rumah Danang, Kapolsek dan rombongan lantas ke rumah Rizal untuk meminta keterangan. Menurut Sukardi, Rizal mengaku kakinya terasa nyeri pada Rabu sore.

Setelah terasa nyeri, Rizal pergi ke tukang pijat. Kemudian tukang pijat itu menyatakan kaki korban mengalami tulang retak. Akhirnya kaki diperban menggunakan perban elastis.

"Rizal itu mengatakan sebenarnya dia tidak keberatan dan tidak menyuruh Danang memposting di media sosial," ungkap dia.

Reaktif Rapid Test di Terminal Kartasura, Wanita Asal Pekalongan Diminta Putar Balik

Rontgen

Karena sudah menjadi viral di media sosial dan mengundang banyak pertanyaan netizen, Sukardi memutuskan membawa Rizal ke rumah sakit untuk dilakukan rontgen. Hal itu untuk membuktikan bahwa tidak ada anggota kepolisian yang melakukan kekerasan.

"Di rumah sakit juga ada perwakilan keluarga. Dan dari tim medis menyatakan tidak ada luka sedikitpun. Akhirnya kami pulang ke rumah korban. Keluarganya justru meminta maaf kepada kami atas kejadian itu," ujar dia.

Baru Kenal 3 Hari, Remaja Solo Nekat Perkosa Pelajar di Kebun Dekat Tol Karanganyar

Sementara itu, Danang dipanggil ke Mapolsek Jatisrono untuk memberi klarifikasi. Akhirnya dia meminta maaf, baik secara langsung maupun melalui media sosial Facebook terkait kejadian tersebut.

Berdasarkan pengamatan Solopos.com, dalam akun facebook Danang Kristiyanto, juga telah muncul permintaan maaf kepada seluruh netizen. Apa yang ia unggah pada Rabu sore merupakan kesalahan dan ketidaktahuan dia.

"Intinya untuk permasalahan ini kalau dengan korban sudah dianggap selesai. Namun saya punya atasan, terkait postingan itu bisa dijerat dengan UU ITE karena menyebarkan berita bohong, saya belum menerima. petunjuk. Upaya yang saya lakukan baru seperti ini," kata Sukardi.

11 Warga Satu RT Di Sragen Wetan Positif Covid-19, Termasuk Ketuanya

Pernah Cedera Kaki

Lebih jauh, Sukardi menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari masyarakat, korban pada satu tahun lalu pernah mengalami kecelakaan dan mengalami cedera di kaki.

Sukardi juga membantah jika korban ditendang oleh petugas. Berdasarkan informasi yang ia dapat dari petugas yang melakukan operasi, korban tidak memakai masker saat berkendara. Mungkin karena terlihat akan menghindar, anggota berusaha untuk mengejar.

"Mungkin saat anggota mencoba menyuruh korban berhenti ada gesekan atau kaki korban terkana sesuatu yang mengakibatkan nyeri. Tapi berdasarkan rontgen tidak ditemukan retak atau luka apapun. Terlebih ditendang atau dilakukan kekerasan. Itu tidak benar, kata Sukardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya