SOLOPOS.COM - Banner jalur gowes gadis desa. (Detik.com)

Solopos.com, MALANG – Jalur gowes gadis desa viral di media sosial. Keberadaan jalur itu diketahui dari kegiatan bersepeda yang dilakukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Lokasi jalur gadis desa itu berada di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jalur itu melintasi sungai dan para peserta bisa berfoto dengan para gadis yang mengenakan kemben, seolah sedang mandi.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Lantas, apakah jalur itu asli atau sengaja dibuat untuk kepentingan acara? Ketua bidang umum ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia) DKI Fatur Racavvara meyakini keberadaan jalur gowes gadis desa sebagai gimmick untuk menarik peserta.

Iming-iming keunikan semacam itu terkadang ditujukan untuk merangsang minat pemula. Sedangkan pesepeda yang sudah berpengalaman biasanya tidak akan terpengaruh dengan hal semacam itu.

Ekspedisi Mudik 2024

Dory Harsa Nikah, Penggemar Ambyar Unfollow Berjemaah

"Mereka [pesepeda lama] akan lebih senang mencari track baru, mengeskplorasi alam, jelajah jalur yang belum dilalui," jelas Fatur kepada Detik.com, Minggu (13/9/2020).

Fatur melihat jalur gadis desa sebagai fenomena yang lazim dijumpai di berbagai kegiatan. Menurutnya hal semacam itu tidak bermaksud merendahkan martabat wanita.

"Saya ngeliatnya sih selama tidak merendahkan harkat wanita, saya pikir fine-fine aja apalagi ketika rencananya untuk meningkatkan pariwisata daerah," sambung dia.

Meski demikian dia menilai keberadaan wanita dengan kemben di jalur itu merupakan bentuk pelecehan.

"Cuma kalau ada pakai kemben itu kan udah melecehkan harkat wanita itu yang saya enggak setuju sebenarnya. Sebaiknya ditiadakan hal yang kayak gitu," tandasnya.

PSBB Jakarta Terancam Batal!

Kronologi

Jalur gowes gadis desa tersebut sempat menjadi polemik sampai akhirnya dihapus oleh cama setempat. Camat Karangploso, Indra Gunawan, membenarkan adanya event gowes di wilayahnya pada Minggu (6/9/2020). Tetapi, Indra menegaskan, tidak ada rute atau jalur gowes gadis desa yang kini menyebar foto banner dan videonya tersebut.

"Tidak ada di sini jalur gowes gadis desa, dan memang seterusnya tidak akan ada. Itu ulah orang pencari uang untuk dirinya sendiri," ujar Indra.

Dory Harsa Nikah Lagi, Mantan Istri: Senyumin Aja

Indra menegaskan para gadis itu tidak termasuk dalam acara gowes, alias menyusup. Menurutnya rute gowes dibagi menjadi dua, yakni santai dan ekstrem. Penyusup itu kemudian memasang banner sebagai pemanis di salah satu jalur. Mengetahui hal itu, panitia langsung membubarkan para penyusup tersebut.

"Banner dengan jalur itu dibuat orang ngamen itu, di jalur ekstrem atau di wilayah Donowarih. Maksudnya dan tujuannya mengajak selfie dan harus membayar," tegas Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya