SOLOPOS.COM - Mulyono (ketiga dari kiri), 59, ojek online asal Banyumas yang menjadi korban penipuan order offline. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Seorang ojek online atau Ojol asal Banyumas menjadi korban penipuan saat antar pemudik dari Purwokerto ke Solo. Kejadian ini viral di media sosial.

Ojol itu bernama Mulyono, 59, asal Kalibagor, Banyumas. Di tengah terlelap dalam tidurnya di Terminal Purwokerto, Sabtu (4/4/2020) siang, seseorang membangunkannya. Orang itu meminta diantar ke Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aplikasi Gojek tempat ia bekerja tidak memungkinkan melakukan order antar penumpang lebih dari 30 kilometer (km). Sebagai jalan tengahnya order itu dilakukan secara offline.

Update! Kasus Positif Corona di Indonesia Jadi 2.491, Jateng Tambah 12

Ekspedisi Mudik 2024

Mulyono yang baru sekitar 4-5 bulan bekerja menjadi ojol di Banyumas menerima tawaran itu.

“Dia [pelaku] minta [diantar] offline ke Solo. Sepakat [ongkosnya] Rp700.000. Tapi [Ojol] belum tahu Solo-nya di mana,” kata pegiat Paguyuban Warga Ageng Kartasura (Pawartos), Lianese Lian, saat dihubungi Solopos.com, Senin (6/4/2020).

Kepada Mulyono, pelaku menjanjikan ongkos ojek akan dibayar oleh istrinya di rumah. Setelah menempuh perjalanan sejauh sekitar 230 km mereka tiba di Solo, waktu Maghrib.

Jenazah Diduga Korban Corona Ditolak di Sangkrah, Rudy: Mestinya Koordinasi Dulu

Pelaku meminta berhenti di sebuah masjid di Banyuanyar, Solo. Alasannya, pelaku mau salat maghrib sebelum pulang ke rumah. Pelaku juga mengaku kalau rumahnya ada di sebelah gang dekat masjid itu.

“Ojol menunggu di luar. Ditunggu sejam kok enggak keluar. Dicari ke dalam [masjid] enggak ada. Cuma ada sandalnya,” terang Lian.

Ditolong Ojol Soloraya

Gara-Gara Corona, THR dan Gaji ke-13 PNS Terancam Tak Cair

Mulyono lalu sadar dirinya menjadi korban penipuan. Kondisinya lelah seusai menempuh perjalanan jauh. Selain itu, ia pun tak punya uang.

Oleh seseorang yang menghampirinya ia dibawa ke kantor Kelurahan Banyuanyar. Di sana, Mulyono juga bertemu dengan rekan-rekan sesama Ojol Soloraya.

“Setelah makan, minum, dan istirahat, bapaknya [Mulyono] pingin pulang. Saya mau antar ke sana [Banyumas] tapi saya cari mobil dulu,” terang Lian.

Viral Kuliner Bakso Virus Corona, Ini Wujudnya

Lian lalu mengontak komunitas sukarelawan lintas wilayah untuk membantu mengantar Mulyono pulang. Kebetulan, ada tim Unit Reaksi Cepat (URC) dari Banyumas sedang mengirim barang ke Jogja.

Pawartos dan Ojol Soloraya pun berkoordinasi dengan URC untuk menjemput Mulyono. Lalu ada mereka bersepakat menjemput Mulyono di Klaten.

Mulyono diantar secara estafet dari Banyuanyar ke Kartasura lalu Klaten, Sabtu malam. Dari Kartasura, ia diantar menggunakan ambulans Satuan Emergensi Relawan Indonesia (SERI).

Fase Outbreak Pandemi Corona Bisa Lebih Dari Sekali, Ini Cara Mencegahnya

Sedangkan, sepeda motornya dibawa rekan ojol lain sampai Klaten.

“Waktu itu hujan dan kondisinya bapak kecapekan. Sampai Klaten, [Mulyono] naik mobil boks dibawa sampai Purwokerto,” beber Lian.

Jangan Terima Order Offline

Sedang Dibangun, Pusat Pengujian Corona Malah Dihancurkan Warga

Lian menceritkan kasus penipuan Ojol bukan sekali ini ia tangani. Sebelumnya, rekan sesama ojol dari Sragen mengantar pelanggannya ke Muntilan. Sampai di Muntilan, ia justru menjadi dibegal.

“Itu yang ngurusin saya dari Muntilan ke Klaten, ke rumah sakit sampai Sragen. Dan yang ambil motor juga saya,” kenang Lian yang juga bekerja sebagai ojol.



Ia berharap rekan-rekan ojol-nya jangan mengangkut pelanggan secara offline. Sebab, Ojol sudah dibekali aplikasi. Melalui aplikasi itulah sebaiknya order dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya