SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Viral hasil uji Pertalite adalah RON 86, bagaimana fakta sebenarnya? Simak ulasannya di info otomotif kali ini.

Viralnya kualitas Pertalite dengan oktan yang lebih rendah ramai di media sosial Twitter dan TikTok dengan memperlihatkan foto pengetesan Pertalite menggunakan sebuah alat. Di unggahan yang beredar, hasilnya tertera Pertalite memiliki RON 86.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Menanggapi viral hasil uji RON Pertalite itu, Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto, mengatakan alat pengukur oktan berstandar internasional adalah Coordinating Fuel Research (CFR).

Alat tersebut juga merupakan alat yang biasa digunakan oleh Pertamina untuk mengukur produk BBM.
Coordinating Fuel Research (CFR), mesin yang biasa digunakan Pertamina untuk mengukur angka oktan pada BBM,” ucap Yuswidjajanto dikutip dalam channel YouTube Bensin Kita dan dikutip dari idxchannel.com pada Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Harga BBM 1 November 2022, Berikut Daftar Harga di Tiap Provinsi

“Untuk menguji sampel bahan bakar dengan CFR tidak sembarang orang yang boleh melakukannya, hanya operator yang memiliki sertifikat,” sambungnya.

Sementara itu, alat ukur oktan yang dijual di pasar pada umumnya, yakni Oktan Analyzer Portabel, dinilai kurang akurat.

“Kenapa hasilnya berbeda (dengan Oktan Analyzer Portabel), mesin CFR adalah alat oktan yang berlaku secara internasional. Cara kerja mesin menduplikasi seperti mesin kendaraan, hasilnya dapat dijadikan acuan,” papar Yuswidjajanto.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) telah menepis kabar yang beredar terkait hasil uji Pertalite adalah RON 86.  Corporate Secretary Pertamina, Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, alat pengukur RON BBM yang digunakan seperti di media sosial tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Baca Juga: Tak Dijual Lagi Mulai Tahun Depan, Ini yang Dimaksud BBM RON 88 dan RON 89

Dia membeberkan, alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON method. Dengan standar tersebut, seluruh proses pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi.

“Pada gambar tersebut, Pertamina tidak dapat memastikan alat yang digunakan dalam pengujian RON. Jika alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, alat tersebut juga harus terbukti sudah terkalibrasi menggunakan certified reference material secara berkala,” kata Irto.

Irto menuturkan, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri Minyak dan Gas bumi (Lemigas) Kementerian ESDM juga sudah menguji 6 sampel Pertalite di SPBU wilayah Jakarta.

“Seluruh sampel menunjukkan hasil atau spek Pertalite masih sesuai dengan ketentuan Dirjen Migas No. 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri,” tandasnya.

Baca Juga: Bahaya Uap Pertalite, Racun Mematikan hingga Penyebab Kebakaran

Hal senada diungkapkan pengamat otomotif Mukiat Sutikno. Dia menilai positif hasil uji mutu Pertalite oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) atau Lemigas yang menunjukkan bahwa Pertalite telah memenuhi standar dan mutu BBM jenis RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri.

“Harusnya kalau tidak ada perubahan dari kualitas Pertalite, menurut saya tidak boros bagi kendaraan,” kata Mukiat seperti dikutip dari Antara pada Jumat (4/11/2022).

Penyebab BBM boros, tambahnya, tidak ada kaitan langsung dengan jenis BBM yang digunakan, terlebih jika sudah memenuhi standar mutu.

Menurut dia, jika ada keluhan BBM boros, maka lebih disebabkan karena faktor lain, seperti mesin dan kondisi lalu lintas. “Kondisi lalu lintas sekarang ini sudah semakin macet hampir seperti pre-covid situation sehingga membuat lebih banyak ‘stop and go’ yang akhirnya mempengaruhi konsumsi bahan bakar,” katanya.

Baca Juga: Tertarik Pakai Pelat Nomor Cantik, Segini Pajaknya

Selain itu, kondisi kendaraan seperti tekanan angin pada ban dapat berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar, kemudian kondisi jalan seperti tanjakan akan berdampak pada konsumsi bahan bakar.

Sebelumnya, Pemerintah meminta Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi (PPPTMGB) atau Lemigas untuk melakukan pengujian secara teknis perihal standar dan mutu BBM Pertalite.

Baca Juga: Motor yang Mirip Vespa, Cocok untuk Bergaya Retro Nih!

Pengujian tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri. Sampel BBM Pertalite yang diuji ini diambil langsung oleh Tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta.



Berdasarkan pengujian tersebut, didapat hasil bahwa sampel Pertalite telah memenuhi standar dan mutu BBM jenis RON 90 yang dipasarkan di dalam negeri. Standar tersebut merujuk pada Kepdirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya