SOLOPOS.COM - Tangkapan layar webinar NFT Udinus yang turut dihadiri Ghozali. (Solopos.com-Humas Udinus)

Solopos.com, SEMARANG — Guru besar Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, memberikan pendapatnya terkait non fungible token (NFT), yang membuat mahasiswanya, Sultan Gustaf Al Ghozali, viral setelah meraup miliaran rupiah dari menjual foto selfie.

Menurutnya, NFT bisa menjadi peluang yang dimanfaatkan institusi pendidikan. Meski demikian, dunia pendidikan harus memberikan peran untuk mengontrol teknologi seperti NFT.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Mungkin nanti NFT bisa menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh institusi pedidikan, sehingga tidak hanya mengikuti tren, tapi menciptakan tren. Dunia pendidikan juga sebagao pengontrol teknologi di bagian proses pembelajaran,” ujar pria yang akrab disapa Prof Ucok itu dalam webinar yang digelar Udinus Semarang, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Data Pribadi Dijual sebagai NFT, Ini Langkah Kemenkominfo

Menanggapi viralnya mahasiswa Udinus, Ghozali, Prof Ucok menjelaskan bahwa fenomena tersebut memanfaatkan metaverse. Hal tersebut memanfaatkan ide bisnis dan platform untuk membangun pasar. Menurutnya NFT berperan selayaknya mal, sedangkan situs OpenSea merupakan toko yang menjualnya dalam bentuk digital.

“Kejadian ini tidak hanya sekadar fenomena belaka, namun bisa menjadi trend setter. Namun saya mengimbau agar tidak menjual belikan foto yang melanggar hukum, seperti yang sedang ramai berupa KTP dan file rahasia lainnya,” jelasnya.

Dalam webinar tersebut turuh hadir dua narasumber lainnya yakni dosen Prodi D4 Animasi Udinus, Ristia Kadiasti, dan Dr. Khafiizh Hastuti. Hadir pula Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M. Kom, Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Dr. Guruh Fajah Shidik.

Sementara itu dalam sambutannya, Dr. Guruh Fajar Shidik, menilai fenomena Ghozali menyadarkan pentingnya teknologi sebagai peluang bisnis yang perlu diperhitungkan. Untuk itu, diperlukan ilmu secara akademisi.

Baca juga: Reza Arap Membeli NFT Ghozali Everyday Seharga Rp18 Juta, Ini Profilnya

“Teknologi ini seperti pisau bermata dua, di mana ada dua sisi yang harus diketahui dan tentunya memberikan edukasi kepada mahasiswa dan masyarakat agar tidak hanya mengikuti alur, namun juga memiliki pengetahuan agar tidak merugikan,” tuturnya.

Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom, turut berbangga pada Ghozali yang sudah mempopulerkan NFT. Menurutnya, hal tersebut termasuk bentuk nyata untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya peran teknologi saat ini.

“Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini pasti akan semakin banyak membuka peluang kerja baru dan ilmu baru, khususnya mengenai dunia NFT,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya