SOLOPOS.COM - Ilustrasi sajian unagi (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pernahkah Anda mendengar unagi? Makanan yang umumnya menjadi sajian khas di restoran Jepang ini sempat viral di media sosial (medsos).

Biasanya unagi diolah dengan dipanggang menggunakan kecap khas dan disajikan dengan nasi putih hangat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Viralnya unagi tersebut tak lain setelah akun @PartaiSocmed membuat sebuah cuitan di Twitter jika ternyata selama ini salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yakni Cilacap banyak melakukan ekspor unagi ke Jepang. Bahkan, cuitan tersebut mendapat banyak komentar dari netizen.

Siapa yang menyangka? Jika unagi yang banyak dijumpai dengan harga mahal ini ternyata menjadi salah satu komoditas ekspor asal Indonesia. Dari bentuknya unagi tampak seperti belut. Akan tetapi ternyata unagi merupakan bagian dari jenis ikan yang dikenal sebagai ikan sidat.

Ekspedisi Mudik 2024

Melansir dari laman kemdikbud.go.id, Selasa (30/5/2023) ikan sidat atau Anguilla sp merupakan ikan katadromus yang biasa hidup di perairan tawar lalu bermigrasi ke wilayah laut yang hangat untuk menghasilkan larva.

Berdasarkan penelitian Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, Ikan sidat ternyata memiliki kandungan protein dan gizi yang sangat luar biasa seperti vitamin A, vitamin E, serta asam lemak tak jenuh (EPA dan DHA).

Telah banyak diketahui bahwa ikan merupakan salah satu sumber lemak yang baik. Pada ikan sidat juga terkandung asam amino yang menjadi faktor pendukung penting untuk membangun dasar jaringan tubuh.

Asam amino tertinggi yang ditemukan pada penelitian tersebut ialah leusina dan lisina. Sejauh ini, leusina dianggap sebagai satu-satunya asam amino yang mampu memperlambat degradasi jaringan otot.

Sedangkan lisina diperlukan tubuh untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan defisiensi imun. Selain itu, lisina juga berperan untuk mencegah memburuknya luka serta dapat digunakan untuk mengobati luka.

Dalam jurnal penelitian tersebut juga tertulis jika kandungan asam lemak tak jenuh atau PUFA tertinggi pada ikan sidat adalah dokosaheksanoat (DHA). Kandungan DHA ini sangat bermanfaat bagi kesehatan fungsi otak dan juga retina.

Selain itu terdapat juga omega 3 dan omega 6 yang berperan dalam mendorong pertumbuhan  rambut, menjaga kesehatan kulit, tulang, metabolisme, hingga kesehatan reproduksi.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa asam lemak esensial tak hanya mampu menjaga fungsi otak akan tetapi juga mampu mencegah penyakit jantung.

Sedangkan vitamin A menjadi komponen tambahan pada makanan yang mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh manusia, khususnya pada bagian mata yakni untuk memelihara sel kornea dan epitel pada mata. Vitamin A juga berfungsi dalam pembantukan dan juga pengaturan hormon.

Berdasarkan hasi perhitungan kandungan gizinya, ikan sidat mempunyai nilai asam lemak esensial yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai minimal yang sebelumnya telah direkomendasikan. Hal itulah yang membuat kandungan gizi ikan sidat sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya