SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan remaja oleh polisi. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, JEPARA – Aksi sekelompok remaja yang terlibat tawuran di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kini berujung damai. Keributan tersebut, sebelumnya sempat viral di media sosial (sosmed).

Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP M Fachrur Rozi, mengatakan dari hasil pertemuan Jumat (20/5/2022) malam, kedua belah pihak yang terlibat tawuran sepakat untuk damai. Kendati demikian, para pelaku yang masih di bawah umur itu dikenakan wajib lapor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Telah dipertemukan di Polsek Tahunan. Terhadap para pelaku, kami juga akan melakukan pembinaan dan pengawasan dengan wajib lapor,” kata Rozi, melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/5/2022) malam.

Mengenai pembinaan dan pengawasan tersebut, jelas Rozi, akan dilakuan setiap Senin dan Kamis. Bahkan, wajib lapor tersebut akan pihaknya lakukan hingga si anak dinilai sudah baik.

Lebih lanjut, terdapat empat pelaku dalam aksi tawuran tersebut, yaitu RZ, ABS, NDP dan GS. Sementara dua korban lainya berinisial NA dan MB.

“Selanjutnya kami melakukan pencarian terhadap para pelaku yang rata-rata usia di bawah umur dan berkoordinasi dengan kades setempat, para pelaku dan keluarga ingin difasilitasi bertemu dengan korban di Polsek Tahunan. Sehingga terjadi perdamaian kedua belah pihak,” jelas dia.

Baca juga: Begini Dalih Istri Pengedar Narkoba di Jepara Keroyok Polisi

Penyebab berujung damai itu, sebab korban menyadari saat bersenggolan dengan pelaku sewaktu menonton dangdut sedang berada di bawah pengaruh minuman keras (miras) atau alkohol.

“Jadi kami mengimbau kepada masyarakat untuk mengawasi anak-anaknya. Paling tidak pada saat si anak ingin keluar rumah ditanya ke mana, sama siapa, bawa apa, naik apa dan sampaikan jangan aneh-aneh,” lanjut dia.

Video Viral

Sementara itu, berdasarkan video yang berhasil diterima Sabtu malam ini, salah seorang pelaku, ABS, telah mengakui kesalahannya yang berkelahi di Desa Ngabul, Kamis (19/5/2022) kemarin. Ia pun meminta maaf atas kejadian tersebut.

“Saya bersama tiga rekan saya adalah pelaku pengeroyokan yang terjadi di Cemoro Cilek, Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, pada Kamis (19/5/2022) yang viral di medsos. Bahwa saya pada saat itu saya tidak membawa senjata tajam, kami tidak tahu siapa orang yang membawa senjata tajam tersebut. Atas kejadian tersebut kami mohon maaf kepada warga Jepara,” pungkas ABS.

Senada, korban NA mengaku menjadi korban bersama temannya. Namun, ia tidak sampai mengalami luka bacok.

“Saya dan kawan tidak mengalami luka bacok dan orang yang membawa celurit saya tidak tahu. Atas kejadian tersebut saya mohon minta maaf,” ujar NA seperti pada video.

Baca juga: Bejat! Ayah Tiri di Jepara Terpergok Istri Cabuli Anak

Sebagai informasi, sebelumnya dua potongan video diduga vtawuran yang terjadi di wilayah Kecamatan Tahunan, Jepara viral di sejumlah grup media sosial.

Dalam unggahan video pertama yang berdurasi 30 detik, menggambarkan kondisi jalan sedang macet imbas ada perkelahian sekelompok pemuda di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Jepara.

Sedangkan pada video kedua yang berdurasi 26 detik, nampak direkam dari dalam mobil dan memperlihatkan ada sekelompok pemuda sedang berkelahi di jalanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya