SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Aroma Pilpres 2019 menyeruak dalam sebuah ceramah Sugi Nur alias Gus Nur di sebuah masjid Solo. Dalam sebuah video yang sedang viral, ceramah Sugi Nur menyebutkan haram hukumnya memilih <a href="http://news.solopos.com/read/20180413/496/910270/jokowi-hormati-prabowo-nyapres-lagi-di-pilpres-2019" target="_blank">Joko Widodo</a> &nbsp;(Jokowi) sebagai presiden.</p><p>Video ceramah itu diunggah di channel Youtube&nbsp;MUNJIAT Channel pada Selasa (1/5/2018) lalu dan telah ditonton 35.962 kali. Di awal ceramah, Sugi sudah memulainya dengan pertanyaan apakah audiensnya ingin materi "panas" atau "dingin". "Saya punya stok panas semua ini," katanya.</p><p>Tak lama kemudian, Sugi mulai menyebut-nyebut nama Presiden Jokowi. Dia mengkritik pihak-pihak yang mengimbau agar masjid tidak diisi pesan-pesan politik. Dia menuding pihak-pihak yang menyuarakan hal itu adalah akun-akun palsu.</p><p>Di bagian lain ceramahnya, Sugi beberapa kali menyebut nama Jokowi. Dia mempersilakan orang-orang menyukai <a href="http://news.solopos.com/read/20180412/496/910043/prabowo-diarak-telanjang-dada-dibandingkan-dengan-putin" target="_blank">Prabowo Subianto</a>, Gatot Nurmantyo, dan lain-lain, namun dirinya mengatakan menunggu komando pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.</p><p>"Jika sekarang Anda berpikir Prabowo, itu boleh, Tubagus, boleh, Pak Gatot, boleh. Itu kan hanya wacana. Tapi nanti komandonya tetap Imam Besar Habib Rizieq. Supaya enggak pecah suaranya umat Islam. Enggak apa-apa, sementara <em>sami’na wa ato’na</em>, ke sana aja sekarang," ujarnya.</p><p>Sugi melanjutkan. "Tapi kalau ternyata nanti fatwa yang keluar Jokowi, ya silakan kalau Anda tetap. Aku enggak. Karena bagi saya Jokowi itu haram, bagi saya. Kalau bagi antum halal enggak apa-apa. Bagi saya, Pak Jokowi haram, bagi saya. Dan ini kedaulatan, dan ini tidak pecah belah NKRI. Ini demokrasi, mosok ngene trus dipenjara, yo repot nek ngono."</p><p>Sugi menyinggung pembubaran <a href="http://news.solopos.com/read/20180419/496/911524/mahfud-md-eks-hti-tak-bisa-diajak-kompromi-soal-khilafah" target="_blank">Hizbut Tahrir Indonesia</a> (HTI) beberapa waktu lalu oleh pemerintah. Dia mempertanyakan kenapa HTI yang sudah lama masuk Indonesia baru dipermasalahkan pemerintah saat ini.</p><p>"Ustaz Felix, dari tahun berapa beliau ceramah, kok baru sekarang dipermasalahkan? Ustaz Alfian Tanjung dari tahun berapa beliau berceramah, kok baru sekarang dipermasalahkan. Dan banyak lagi. Jadi pertanyaan sekarang yang bermasalah itu ulamanya atau rezimnya?" tanyanya.</p><p>"Jadi ganti presiden bagi saya sekarang hukumnya wajib. Menurut Gus Nur siapa presidennya? Saya enggak mau menyebut nama dan saya harus netral. Silakan kalau antum. Saya enggak pilih Prabowo, ga dukung Prabowo, ga siapa-siapa, itu urusan pribadiku sama Allah nanti. Cuma aku ngasih wacana, haram hukumnya pilih Presiden Jokowi, kembangkan. Kalau mau. Kata siapa Gus [pernyataan] haram? Kata saya. Dalilnya mana, Gus? Qola Gus Nur. Kok repot to? Gitu selesai."</p><p>Video ceramah kontroversial itu mendapat komentar kritik beragam. "Seharus ulama itu membawa kedamaian bukan membawa kebencian," tulis akun&nbsp;<span>Anni Mentaya.</span></p><p>"Presiden kan pilihan rakyat..Dan dengan seizin Allah SWT..Dan jadilah pemimpin…Terus yang mau d salahkan siapa Nur…Seharusnya d doakkan pemimpin kita…Apakah menghina menyalahkan terus apakah dapat pahala Nur…?" tulis&nbsp;<span>Bonkq Ajjah15.</span></p><p>"Kalau ada ceramah yg tidak baik sebaiknya tidak usah diikuti atau dipatuhi," tulis&nbsp;<span>Subiyanto 2016.</span></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya