SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengecek lokasi proyek yang merobohkan pohon di hutan lindung lereng Gunung Lawu Kamis (9/1/2020) malam. (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengecek lokasi hutan lereng Gunung Lawu yang rusak akibat pembangunan wisata Kamis (9/1/2020) malam.

Bupati menegaskan sikap Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mendesak KPH Surakarta mencabut izin pengelolaan di hutan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com, Kamis (9/1/2020) malam, Bupati Karanganyar mengecek lokasi kerusakan hutan lindung di petak 45-2 Telogodringo, BKPH Lawu Utara KPH Surakarta, pukul 21.00 WIB.

Lokasi hutan sudah dijaga pihak kepolisian dan dibatasi dengan memasang police line di lokasi. Tempat tersebut saat ini tidak boleh diakses siapapun kecuali pihak yang berkepentingan.

Kisah Kelam PSK: Melayani saat Mens

Juliyatmono mengecek lokasi setelah sebelumnya viral video perusakan hutan menggunakan alat berat yang tersebar di sosial media. Dia meninjau untuk memastikan kebenaran video tersebut.

Ramalan Bencana 2020, Waspada Gempa 9SR!

Setelah selesai melakukan pengecekan dan meminta keterangan, Juliyatmono menyatakan akan mendesak KPH Surakarta untuk mencabut izin pengelolaan di hutan yang dirusak tersebut.

Doa Agar Anak Tak Diganggu Makhluk Halus

“Atas nama pemerintah, saya tunjukan ketegasan kami. Sekalipun kewenangan ada di KPH Surakarta. Tugas kita kan merawat dan memelihara gunung Lawu sebagai gentongnya Soloraya. Upaya kita seharusnya menghijaukan agar lestari tetap sejuk dan dingin. Selanjutnya kami akan mendesak agar izin ini dicabut. Tidak boleh dilanjutkan lagi. Kemudian yang lain juga ditinjau agar ditertibkan,” bebernya kepada wartawan di lokasi pengecekan.

Mengintip Pembuatan Boneka Seks di Pabriknya

Menurutnya, pemanfaatan hutan sebagai ekowisata tidak boleh sedikitpun merusak lingkungan. Pasalnya, daya tarik utama Gunung Lawu merupakan keindahan alam yang masih asri dan hijau.

Dia juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan Asper BKPH Lawu Utara KPH Surakarta yang berulang kali mengingatkan dan kemudian mengambil tindakan penyelidikan bersama kepolisian.

Catat! Ini Cara Mengetahui Mobil yang Pernah Terendam Banjir

“Apa yang dilakukan Asper ini sudah tepat setelah berulang kali cek lokasi, mengingatkan tetapi tidak diindahkan. Kemudian dilakukan tindakan tegas,” imbuh dia.

Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan sebuah ekskavator dioperasikan untuk menebang pohon besar setinggi belasan meter di sebuah bukit di lereng Gunung Lawu di akun Facebook Prast Filth, Kamis.

Shin Tae-yong Tak Jamin Indonesia Bisa Juara Jika Cuma Modal Pelatih Bagus

"Apakah pantas dengan cara seperti ini ??? #SAVELAWU #MONTAINLAWU #LAWUASRI," tulis pengguna akun tersebut.

Video itu kemudian viral dan menjadi polemik di berbagai grup Facebook.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

Menanggapi video itu, Juliyatmono melalui akun Facebooknya memberikan pernyataan untuk mendesak Perhutani segera menghentikan aksi perusahaan yang terlibat.

TNI Kerahkan Kapal Perang ke Natuna, China Minta Indonesia Tenang

"Yth. Perhutani. Segera singkirkan alat berat yang ada di wilayah kawasan gunung lawu, dan tinjau ulang keberadaan wisata yang ada di kawasan gunung lawu. Karena konsep wisata alam tidak sedikitpun merubah posisi yang selama ini sudah ada, justru harus terus kita hijauakan. Mari kita jaga bersama-sama. Kewenangan kawasan Perhutani ada di kementrian kehutanan. #savelawu," tulis Juliyatmono.

Tak Berjilbab, Siswi SMAN 1 Gemolong Sragen Diintimidasi Pengurus Rohis



Pria Sragen Tusuk Perut Sendiri Usai Cekcok dengan Istri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya