VILLA LAVENDER: Simple Bermandi Cahaya

Villa Lavender (HARIAN JOGJA/TRI WAHYU UTAMI)

Menerapkan konsep minimalis, Villa Lavender di Jalan Jatirejo, Sendangadi, Mlati, Sleman tampak elegan. Disiapkan detil, vila mungil ini berkesan luas dan terang.

Promosi Peringati Hari Raya Nyepi, BRI Peduli Bagikan 1.000 Paket Sembako di Bali

Vila ini terletak di kompleks perumahan Taman Lavender. Putu Indrawati, 44, pemiliknya, mendesainnya sendiri. Inspirasi didapat dari internet dan majalah. Cat yang ia pilih soft dengan aksesori serba simple.

Bangunan ini nyaris tak diberi aksen bulat atau pipih. Mulai dari pintu, jendela, meja, sofa, lemari, tempat tidur hingga lubang-lubang ventilasi, semuanya bersudut. Indrawati juga memasang pintu kaca bergeser dan jendela kaca agar ruang-ruang selalu terang bermandi cahaya.

Cahaya yang didapat mengesankan rumah seluas 146 meter persegi ini berkesan luas.  Tak hanya itu saja, Indrawati juga mengakali rumahnya dengan dinding layaknya atrium yakni dari lantai, berujung di atap lantai dua. Dinding itu tampak sangat tinggi sehingga udara yang keluar masuk silih berganti. Dari lantai dua pun, bisa menyaksikan kegiatan di lantai bawah dengan leluasa.

“Sebenarnya, dulu membangun rumah untuk kebutuhan pribadi, tapi karena sering ditinggalkan, kami memutuskan untuk menjadikannya Guest House saja. Cuma kalau liburan keluarga, kami ke sini,” jelas Indrawati, istri General Manager Hotel Hyatt Regency Yogyakarta, Nurcahyadhi ini.

Abu-abu
Villa Lavender terdiri dari ruang tamu yang biasa untuk bersantai bersama keluarga, empat kamar tidur, tiga kamar mandi dan dapur mini. Di belakang rumah yang bisa disaksikan dengan lapang dari dalam, terdapat meja makan besar menghadap ke taman.

Setiap kamar tampak nyaman, diisi dengan tempat tidur dan meja panjang yang sekaligus sebagai penyimpanan pakaian berupa laci. Indrawati tak lupa menaruh satu hiasan di setiap kamar, baik lukisan maupun keramik atau gerabah yang dihias.

Kamar dengan cat warna cokelat menimbulkan kesan sejuk. Apalagi dihias dengan gorden panjang sehingga kamar tampak dramatis. Begitu pula ruang tamu yang tidak banyak dijejali aksesoris. Hanya empat gerabah yang dibeli Indrawati dari Kasongan serta lukisan dan televisi.

“Saya pilih warna sofa abu-abu, untuk mempercantiknya saya tambahkan bantal. Ini kain sarung bantal saya beli sendiri, pembantu saya yang jahit,” kisah ibu dua putri ini sambil tersenyum.

Warna apu-abu juga dipilih untuk dapur minimalisnya. Tak lupa ia juga menyajikan kulkas, sehingga tamu yang menginap bisa memasak dan menyimpan makanannya. “Rumah ini bisa untuk satu keluarga besar, terutama yang membawa anak-anak karena ada tempat luas untuk bermain,” tutup perempuan yang gemar berinvestasi di bidang properti ini.(JIBI/Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)