SOLOPOS.COM - Mantan PM Jepang Shinzo Abe menghadiri peringatan 76 tahun berakhirnya Perang Dunia kedua di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Minggu (15/8/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/foc.)

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan media sosial termasuk Twitter dan Meta (Facebook) menghapus video-video di platform mereka tentang mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang meninggal ditembak.

Dilansir dari Antara, Senin (11/7/2022) seperti dilaporkan Associated Press yang dirilis pada Jumat (8/7/2022), penghapusan tersebut menyusul pelanggaran aturan tentang konten berbahaya di platform-platform media sosial itu.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Beberapa video serangan yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata. Dia menembakkan senjata laras ganda buatannya ke arah Shinzo Abe beredar di media sosial pada Jumat (8/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa hanya menunjukkan momen sebelum dan sesudah serangan, sementara yang lain menunjukkan kedua tembakan. Shinzo Abe mengundurkan diri pada tahun 2020 itu ditembak saat berpidato. Ia segera dibawa ke rumah sakit dan tak lama kemudian dinyatakan meninggal.

Polisi menangkap tersangka, yakni pria bersenjata di tempat kejadian. Twitter mengatakan tim penegaknya sedang bekerja untuk mengatasi konten berbahaya yang berkaitan dengan serangan itu dengan secara proaktif menghapus materi yang melanggar aturan platform.

Baca Juga : Profil Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang yang Tewas Ditembak

Aturan tersebut mencakup pembatasan pada media sensitif, termasuk kekerasan grafis. Twitter mendesak pengguna untuk menandai materi yang berpotensi sensitif dari serangan itu sehingga dapat mengambil tindakan.

Di sisi lain, Meta mengatakan telah menghapus video yang menggambarkan momen Shinzo Abe meninggal ditembak. Selain itu, Meta telah menonaktifkan akun Facebook dan Instagram tersangka.

“Kami sangat berduka dan terkejut atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Kami tidak akan mentolerir perilaku kekerasan apapun di platform kami. Untuk menjaga platform kami tetap aman untuk terhubung, kami bekerja untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan insiden tersebut,” kata Meta dalam sebuah pernyataan.

YouTube mengatakan sistemnya menonjolkan video yang terkait dengan Shinzo Abe yang meninggal ditembak dari sumber otoritatif, seperti organisasi berita. Mereka akan menghapus konten apapun yang melanggar aturannya, termasuk larangan konten kekerasan atau grafis.

TikTok mengatakan sedang bekerja dengan cepat mengidentifikasi konten, akun, dan tagar yang terkait dengan insiden tragis Shinzo Abe meninggal ditembak dan menghapus konten dan akun apapun yang melanggar aturannya.

Baca Juga : Shinzo Abe Ditembak, Pembunuhan PM Jepang Pernah Terjadi Tahun 1936

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya