SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><iframe src="https://drive.google.com/file/d/0B264TCbH8JH2d2p1aDAwVC16eDZubjJQTVJjTDRKdDQ3QVJn/preview" width="640" height="480"></iframe></p><p><small><em>Video: Ferri Setiawan</em></small></p><p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &mdash; Open House <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180414/489/910373/publik-antusias-sambangi-tumurun-private-museum-solo">Tumurun Private Museum</a> di Jl. Kebangkitan Nasional No. 2 Sriwedari, Laweyan, Solo, Sabtu (14/4/2018), didatangi ratusan pengunjung. Museum berisi koleksi seni rupa dan mobil antik yang dikelola keluarga pendiri sekaligus pemilik perusahaan PT Sri Rejeki Tekstil (Sritex) mendiang H. M. Lukminto tersebut dibuka secara terbatas untuk publik.</p><p>Pengunjung mulai berdatangan mulai pukul 07.30 WIB pagi. Sebelum diperbolehkan mengakses museum, pengunjung terlebih dahulu mendaftar dengan kartu identitas pribadi di halaman museum. Pengunjung diberi kesempatan masuk secara bergantian 30 orang per rombongan selama 20 menit.</p><p>Jumlah pengunjung pada open house perdana untuk publik tersebut dibatasi 300 orang. Namun lantaran masih banyak pengunjung yang mengantre di depan, kuota ditambah menjadi 470. Jatah kuota ludes pukul 10.00 WIB.</p><p>Pengelola HH Alternative Art Space Solo, Chairol Imam, 21, menyebut kehadiran Tumurun Private Museum memberikan ruang apresiasi seni rupa yang layak di Kota Bengawan. Hal ini sekaligus menambah deretan museum yang bisa diakses publik Solo setelah belum lama ini <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180411/489/909723/28-tosan-aji-hibah-dari-kolektor-tambah-koleksi-museum-keris-solo" target="_blank">Museum Keris</a> resmi dibuka.</p><p>&ldquo;Museum ini bisa membuka wacana teman-teman di sini. Banyak di antaranya yang tahu ada karya bagus di Hongkong atau Singapura, tapi belum pernah melihat secara langsung. Museum ini jadi media untuk mengalami menikmati karya langsungnya di sini,&rdquo; ujar dia.</p><p>Tak sekadar karya dari <a href="http://news.solopos.com/read/20180411/525/908603/solo-kota-federasi-kampung-kampung" target="_blank">Solo</a>, Tumurun Private Museum memajang karya-karya seni modern dan seni kontemporer karya seniman-seniman Indonesia dan mancanegara. Beberapa karya seniman legendaris di antaranya Henk Ngantung, Antonio Blanco, Affandi, Lee Man Fong, Hendra Gunawan, Basoeki Abdullah, sampai Raden Saleh. Sementara itu, di ranah seni kontemporer terdapat karya Heri Dono, Wedhar Riyadi, Rudi Mantofani, Eko Nugroho, Eddy Susanto, dan sebagainya.</p>

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya