VIDEO ONLINE: Pasar Domestik Masih Sangat Terbuka, Industri Kreatif Jadi Penyerap Tenaga Kerja Terbanyak

Ilustrasi (spectrecom.co.uk)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masih belum banyak yang menyadari betapa luas terbentangnya pasar di dunia video online di Indonesia,” kata Dennis Adhiswara di Jakarta, Jumat. Dennis yang juga berprofesi sebagai aktor, produser, sekaligus sutradara itu mengatakan, generasi muda kreatif harus mulai memotivasi dirinya untuk menemukan peluang-peluang itu termasuk menggarap subsektor video digital yang merupakan salah satu industri kreatif berprospek cerah.

Ia bahkan berharap mampu menginspirasi kaum muda lainnya untuk menciptakan dan memasarkan video online mereka sendiri. “Pasar domestik juga masih perlu dieksplorasi lebih luas potensinya dari sisi koneksi video online dan saluran distribusinya,” katanya.

Menurut dia, saluran distribusi produk video online tidak boleh berhenti di media online tapi juga harus menyesuaikan arus distribusi terkini. “Belum banyak yang menyadari ini bisa menjadi aset yang memiliki nilai finansial yang terukur,” katanya.

Pada 2011 kontribusi subsektor video termasuk film dan fotografi di dalamnya terhadap total kontribusi ekonomi kreatif mencapai Rp6,54 triliun atau 1,2 persen dengan pertumbuhan 7,55 persen. Sementara kontribusi ekonomi kreatif kepada PDB nasional terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dimana pada 2010 sebesar Rp472,8 triliun dengan serapan 11,49 juta tenaga kerja, meningkat pada 2011 menjadi Rp526 triliun dengan serapan 11,51 juta tenaga kerja. Angka itu ditargetkan terdongkrak pada tahun ini menjadi Rp573,4 triliun dengan serapan 11,57 tenaga kerja.