SOLOPOS.COM - Demo di kantor Taximaxim Solo oleh pengemudi Gojek (Instagram/@diskonsolo)

Solopos.com, SOLO -- Pengemudi ojek online (ojol) Grab dan Gojek memadati kantor ojol Maxim, Jl. A.M. Sangaji, Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng), Senin (16/12/2019), guna menyuarakan tuntutan soal penyamaan tarif.

Dari video yang diunggah oleh pengelola akun Instagram @diskonsolo, Senin pagi, terlihat pengemudi ojol memadati halaman depan kantor Maxim Solo. Selain itu, ada salah satu orator yang menyuarakan tuntutannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jalan Masaran-Pungkruk Sragen Dilebarkan Jadi 24 Meter pada 2020

"Dengan ini, berarti kita benar-benar [jamin] aksi tertib di Kota Solo. Satu komando atau tidak," seru orator ke peserta aksi.

Ekspedisi Mudik 2024

 

View this post on Instagram

 

Aksi damai di depan kantor maxim driver online .terkait penyamaan tarif . ?salam damai .

A post shared by diskonsolo surakarta (@diskonsolo) on

Akun @diskonsolo juga membenarkan aksi tersebut akan berjalan dengan damai.

3 Lokasi di Sukoharjo Ini Rawan Macet Saat Libur Natal & Tahun Baru

Kompak! 2 Istri Wakil Bupati Blitar Dilantik Jadi Kepala Desa

"Aksi damai di depan kantor Maxim driver [pengemudi] online, terkait penyamaan tarif. Salam damai," tulis @diskonsolo.

Sementara itu, penanggung jawab aksi unjuk rasa Bambang Wijanarko mengaku memberi waktu tiga hari kepada Maxim untuk menyesuaikan tarif.

Universitas Tidar Sosialisasikan SNMPTN ke Guru BK

Cek! Inspirasi Batik Couple yang Bakal Bikin Penampilanmu dan Si Dia Makin Sempurna

“Kami masih menghargai mitra Maxim yang sama-sama mencari nafkah di jalan. Mereka harus segera menyesuaikan tarif, kalau enggak mau, kantor kami tutup selamanya dan aplikasinya enggak boleh beroperasi di Soloraya. Kami selama ini diam saja padahal selama delapan bulan, Maxim beroperasi tanpa mematuhi aturan dari Kemenhub,” kata dia, ditemui Solopos.com di sela aksi, Senin.

Habib Husein Alatas Jadi Tersangka Kasus Pencabulan, Begini Kronologinya

Ternyata aksi damai pengemudi ojol yang menuntut penyamaan tarif ditanggapi ramai oleh netizen di kolom komentar @diskonsolo. Bahkan, ada netizen yang mengaitkan dengan provider telekomunikasi Tri.

Patut Dicoba! Tips Agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

"Kalo model gini, operator murah kyk 3 knp g didemo operator lain?" tanya pengguna akun @nilamsph.

Ada pula netizen dengan akun @lutfi.riyadi23 menyinggung soal pengemudi ojol yang awal kemunculannya didemo oleh ojek pangkalan.

Tips Siapkan Anak Agar Tak Iri dengan Kehadiran Adik Baru

"Dulu pas kalian datang merusak harga ojek konvensional, kalian didemo kalian tidak terima, skrang ada org baru juga ingin bersaing sama anda, anda demo genti. Pengennya menang sendiri?" tulisnya.



Iming-Iming Tanpa Riba, Sindikat Penipuan Rumah Syariah Makan Ribuan Korban

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo, ada spanduk larangan pengemudi (driver) Maxim untuk mengambil penumpang di wilayah tersebut.

Spesifikasi Gahar Asus ROG Phone II, Smartphone Gaming Terkuat di Dunia

"Red zone pick up [zona merah untuk jemputan] area RSUD dr. Moewardi Solo. Tarif tidak sesuai [Permenhub No. 12 Tahun 2019]," bunyi spanduk tersebut.

Ngaku Hamil, Mahasiswi UIN Makassar Dibunuh Pacar Pakai Bantal dan Pisau Dapur

Usut punya usut, ternyata penolakan tersebut didasari tarif Maxim yang dianggap terlalu murah dan diduga tidak sesuai dengan Permenhub No 12/2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya