SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Video sepasang muda-mudi yang memadu kasih di Taman Ganesha Sukowati yang viral di grup Facebook Info Cagatan Wilayah Sragen (ICWS) mendapat reaksi dari sejumlah pihak.

Taman Ganesha Sukowati itu merupakan sebutan yang diberikan kalangan muda-mudi untuk kompleks Taman Tirta Sari dan Hutan Kota Ekowisata Mandala Bhakti Sragen yang terletak di wilayah Kelurahan Sine, Sragen Kota.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kompleks taman tersebut masih dalam proses penataan oleh Pemkab Sragen. Penataan taman diinisiasi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dengan menggerakkan para aparatur sipil negaran (ASN) dari organisasi perangkat daerah (OPD) di Sragen.

Di taman itu dilengkapi fasilitas pusat pagupon burung merpati, perahu peninggalan kolonial, dan perahu boat yang diambil dari Waduk Kedung Ombo (WKO) sebagai wahana berswafoto.

Penataan taman itu menarik para pengunjung dari kalangan remaja dan muda-mudi di wilayah Bumi Sukowati. Seorang juru parkir taman tersebut, Kasrun, 54, warga Kampung Slumutan, Kelurahan Sine, Sragen Kota, saat ditemui Solopos.com, Senin (18/2/2019), menyampaikan para muda-mudi yang main ke taman tersebut, khususnya setiap Sabtu dan Minggu.

Dia mengatakan pada hari biasa tidak ramai, cuma ada beberapa muda-mudi. “Kalau Sabtu atau Minggu parkir di pinggir jalan ring road utara ini penuh. Para muda-mudi yang datang ada yang berpasangan dan ada yang berkelompok. Saya tidak tahu di dalam taman mereka ngapain. Soal video yang viral itu kemungkinan terjadi di sebelah pojok selatan yang masih banyak ditumbuhi semak belukar,” ujarnya.

Dari pantauan Solopos.com saat berkeliling di taman seluas hampir 10.000 meter persegi itu, Senin sore, banyak aktivitas pekerja memperbaiki taman. Semak-semak di sisi pojok barat daya taman tidak serimbun sebelum ada penataan.

Meskipun beberapa semak masih ada. Cabang-cabang pohon trembesi juga dipangkas untuk mengurangi kelembapan. Kendati ada sejumlah pekerja, tetap ada aktivitas muda-mudi di dalam taman.

Ada yang berpasangan duduk-duduk di trotoar di bawah rimbunnya pohon trembesi di kawasan Ekowisata Mandala Bhakti. Selain itu juga ada para muda-mudi bergaya dengan kamera DSLR secara bergantian.

Di antara para muda-mudi di taman, ada tiga orang yang asyik mengabadikan momentum dengan berfoto secara bergantian. Mereka Putra, 20, Novi, 20, dan Mei, 19. Mereka berasal dari wilayah Ngrampal.

Mereka bertemu karena pernah satu kelas. Mereka baru kali pertama datang ke taman itu untuk sekadar berfoto-foto dengan keindahan taman.

Novi sempat mendengar adanya video viral tentang sepasang muda-mudi yang memadu kasih. Novi mengetahui adanya video itu setelah diberi tahu temannya.

Novi maupun kedua temannya menyebut taman itu dengan sebutan Taman Ganesha Sukowati. Mereka tidak tahu nama aslinya, yakni Taman Tirta Sari dan Ekowisata Mandala Bhakti. Padahal dua nama itu terpampang besar di pagar depan di pinggir Jl. Dr. Sutomo.

“Ya, kami menyebut taman ini ya Taman Ganesha Sukowati. Ternyata salah ya,” ujarnya.

Putra juga beranggapan demikian. Putra sebagai seorang mahasiswa dari universitas swasta di Solo menilai aksi memadu kasih di taman ini merupakan perbuatan memalukan bagi Sragen.

Dia sendiri sebagai warga Sragen juga ikut malu. “Difasilitasi taman sebagus ini malah disalahgunakan. Pembicaraan tentang video itu juga ramai di grup-grup media sosial lainnya yang saya ikuti,” ujarnya.

Technopark Sragen

Mei meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sragen agar melibatkan petugas keamanan untuk berpatroli setiap waktu tertentu, misalnya setiap jam sekali. Dia mengatakan dengan berpatroli dan mengingatkan bagi pasangan muda-mudi yang berduaan itu bisa meminimalisasi praktik pacaran atau memadu kasih di tempat umum.

“Sekarang saja, bisa dilihat pemandangan sepasang muda-mudi yang duduk berduaan di taman,” ujarnya.

Wakil Bupati (Wabup) Sragen Dedy Endriyatno sudah menduga Taman Ganesha Sukowati yang dimaksud kompleks Taman Tirta Sari. Nama Ganesha sebenarnya nama Technopark Sragen yang kini digunakan untuk Dinas Tenaga Kerja (Dinasker) Sragen.

Kepala Dinasker Sragen Pudjiatmoko membantah video yang viral itu berada di wilayah kompleks technopark karena pagar technopark tidak seperti yang terlihat di video itu.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati gerah dengan aktivitas muda-mudi itu. Bupati segera memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen untuk menertibkan praktik pacaran di taman itu.

“Kenapa tidak ditegur saja, kok pakai difoto?” ujarnya mempertanyakan orang yang mengambil gambar muda-mudi itu.

Kepala Satpol PP Sragen, Heru Martono, merencanakan penertiban praktik pacaran di taman itu dalam waktu dekat. “Nanti setelah pelaksanaan HUT Satpol PP di Pekalongan, kami akan menggelar penertiban di taman itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya