SOLOPOS.COM - Gus Miftah. (Instagram/@gusmiftah)

Solopos.com, SOLO — Miftah Maulana Habiburrahman atau kerap disapa Gus Miftah langsung merespons video lawas Ustaz Khalid Basalamah yang viral karena menyinggung permainan wayang.

Lewat video yang diunggah di akun Instagram @gusmiftah, ia malah mengajak pengikutnya di media sosial untuk menyelenggarakan tontonan wayang. “Katanya ada yang menganggap wayang haram dan minta wayang dimusnahkan, nanggap wayang yuk,” tulisnya

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara pada video yang diunggah, terbubuh tulisan ajakan untuk selalu bersyukur. Dalam video tersebut tampak pagelaran wayang yang dimainkan oleh dalang. Sang dalang menuturkan agama apa pun pasti mengajarkan umatnya untuk bersyukur dan tidak mudah mengeluh.

Saat mendapatkan kebaikan, seseorang dianjurkan untuk bersyukur kepada Tuhan. Video permainan wayang itu menjadi tanggapan Gus Miftah soal hukum permainan wayang yang dijelakan Ustaz Khalid Basalamah.

Baca Juga: Gus Miftah Kritik Keras Pria yang Tendang Sajen di Gunung Semeru

Video yang diunggah Gus Miftah tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen. “Harusnya orang yang seperti itu, jangan hidup di Indonesia gus, lebih baik pindah saja, bikin gaduh saja,” tulis pengguna akun @jaelani6794.

“Al Fatihah kagem Alm. Ki Seno Nugroho,” timpal pengguna akun @denyhei.

Sebagai informasi, video lawas Ustaz Khalid Basalamah menjadi sorotan banyak orang setelah tersebar di media sosial. Video lawas itu berisi jawaban sang ustaz soal permainan wayang menurut ajaran Islam.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di Youtube, video berdurasi 2 menit 23 detik itu diunggah di akun Youtube Afdal Mishary berjudul Hukum Wayang – Ustadz Khalid Basalamah, empat tahun silam.

Dalam video, sang ustaz menjawab salah satu pertanyaan dari pendengar ceramahnya. Pertanyaan tersebut menyinggung soal hukum dari tradisi wayang yang masih digandrungi sebagian masyarakat Jawa.

Baca Juga: Gus Miftah Bicara Soal KDRT Menurut Islam

Sang ustaz, dalam video, juga menyebut wayang yang menjadi peninggalan nenek moyang diperbolehkan untuk dikenang. Namun, Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Islam melarang permainan wayang.

“Kalau itu peninggalan nenek moyang dulu, mungkin kita bisa kenang dahulu, oh ini tradisi dulu seperti ini, tetapi tidak harus dilakukan, sementara di Islam dilarang, kita sudah muslim, harusnya kita tinggalkan,” imbuh sang ustaz.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Gus Miftah (@gusmiftah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya