SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, PURWOKERTO &mdash;</strong> Rekaman video berisi tindakan pemukulan seorang guru terhadap empat siswa yang diduga terjadi di ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tujuh Lima 2 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah beredar bak virus di media sosial.</p><p>Dalam video berdurasi 30 detik yang diterima Kantor Berita <em>Antara</em> di Purwokerto melalui salah satu grup Whatsapp, Selasa (21/8/2018), terlihat seorang guru memukul punggung dan menjewer telinga salah seorang siswa sambil mengatakan, "<em>Islam kok ora gelem salat</em> [Islam kok tidak mau salat]!"</p><p>Hal serupa juga dilakukan guru terhadap teman sebangku siswa yang lebih dahulu dipukul. Namun, saat gurunya diam, siswa yang lebih dahulu dipukul justru mengatakan sesuatu, sedangkan teman sebangkunya memukul meja.</p><p>Karena memukul meja, siswa itu lalu diminta keluar dari ruang kelas dan selanjutnya guru tersebut menampar pipi kiri siswa yang duduk di bangku belakang sambil mengatakan, "<em>Kowe salat ora angel mbok</em> [kamu salat tidak sulit kan]."</p><p>Guru itu juga bertanya kepada teman sebangku siswa yang ditampar, apakah dia salat atau tidak salat. Ketika mendengar jawaban siswanya, guru itu langsung memukul siswa tersebut sambil mengatakan, "<em>Kena ngapa ora salat</em> [mengapa tidak salat]?"</p><p>Saat dimintai konfirmasi wartawan, Kepala SMK Tujuh Lima 2 Purwokerto Diah Retno Lukita mengakui jika video yang beredar di media sosial itu memang terjadi di sekolah itu. Dia mengatakan pemukulan tersebut dilakukan seorang guru berinisial IT yang mengajar pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).</p><p>"Beliau sudah lama mengajar dan termasuk guru yang disiplin. Kalau ada anak yang nilainya kurang, beliau akan tetap melayani dengan memberi tugas," katanya.</p><p>Dia menduga kejadian tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter di mana PKn erat kaitannya dengan masalah agama sehingga IT marah ketika waktunya salat, ternyata ada siswa yang tidak melaksanakannya. Ia mengatakan orang tua dari para siswa yang dipukul oleh IT juga telah datang ke sekolah guna meminta solusi agar kasus tersebut tidak terulang lagi.</p><p>Menurut dia, kasus pemukulan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan, sedangkan orang tua siswa telah memaafkan perbuatan IT. "Mudah-mudahan dengan kejadian ini menjadi pembelajaran berharga buat semuanya, baik bagi gurunya maupun siswa," katanya.</p><p>Dalam hal ini, kata dia, guru akan berusaha mencari cara yang lebih bijak untuk mendidik siswa. Sementara bagi siswa, lanjut dia, jika tidak mau mendapatkan akibat yang buruk, harus melakukan perbuatan yang baik.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya