VIDEO GADIS KOTAK-KOTAK Tak Banyak Disukai di Youtube

google img

Pemilihan gubernur DKI terus memanas. Kali ini dunia maya dihebohkan dengan munculnya video berjudul Gadis Kotak-Kotak yang jelas-jelas menyindir dan menyudutkan calon pasangan gubernur Jokowi-Ahok.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Video yang diunggah oleh Zahra manis pada 7 September lalu itu hingga Kamis (13/9/2012) pagi sekitar pukul 05.15 WIB telah dilihat sedikitnya 57. 659 kali. Namun tampaknya video pendek berdurasi 3 menit 15 detik tersebut tidak banyak disukai oleh orang yang melihatnya. Hal ini tampak dari banyaknya penonton, dengan 3.285 menyatakan dislike (tidak suka) dan hanya 83 orang yang menyatakan like (suka).

Selain itu banyak komentar yang secara tegas tidak suka dengan video itu.

eneegg gwe liat caranya ngejatuhin lawan. . di video ngakunya kampanye dibayar jokowi. tp aslinya dibayar sm foke pake nasi bungkus… wkwkw.. emg pantes buat di dislike (Mulya Najeeb)

inget kata bapak foke dahulu sblm jadi gubernur terpilih,jakarta serahkan kepada ahlinya,sekarang saatnya foke menyerahkan jakarta ke ahlinya,yaitu jokowi……..(busanish)

Dibayar berapa bikin video ini? Pasti gede dong ya. Atau jangan jangan gratis…. Lihat tuh vote dislike? Jelas Jokowi unggul….Ya trima aja lah dan berjiwa besar. Dan sst….sekali lagi jangan mau dijanjiin macam macam oleh Foke. Peminpin itu harus berjiwa besar, bisa menerima kekalahan. Saya tidak tinggal di Jakarta, tapi saya mau Jakarta berubah. CHANGE!   (berman6788)

Dalam video tersebut digambarkan seorang gadis yang duduk di sebuah bangku SMA di Jakarta berada di kelas. Kemudian dia membolos bersama beberapa teman-temannya karena diimingi-imingi uang untuk melakukan kampanye. Sekelompok kecil siswa itu tampak berjalan di pinggir jalan sambil meneriakkan nama Jokowi-Ahok. Hingga terjadilah dialog antara gadis kotak-kotak itu dengan salah satu temannya tentang pembangunan Jakarta. Karena tidak mendapat dukungan teman-temannya gadis itupun pulang ke rumah.

Di rumah, gadis itu bertemu ibunya dan mendapat wejangan tentang enaknya hidup di Jakarta. Gadis itu pun menyesal dan membuang baju kotak-kotaknya ke tempat sampah.