SOLOPOS.COM - Arema FC berduka atas tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. (Twitter @AremafcOfficial)

Solopos.com, MALANG – Sebuah kanal Youtube RCBFM Channel mengunggah detik-detik terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur seusai laga derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Dari video yang direkam salah satu penonton di tribun VIP itu terlihat tidak ada penyerangan dari suporter terhadap pemain, baik Arema FC maupun Persebaya Surabaya.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Sebelum terjadi tragedi Kanjuruhan, dua penonton yang masuk ke lapangan berlari ke arah kiper Arema FC, Adilson Maringa dan memeluknya.

Tindakan itu diikuti belasan suporter lainnya yang mengerubuti Maringa. Sebagian di antaranya sempat memukul perut kiper andalan Arema FC itu hingga memicu petugas keamanan menghalau mereka. Dari situlah akhirnya kekacauan terjadi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 2 Kesalahan Besar Panpel Arema FC Vs Persebaya Versi Menkopolhukam Mahfud Md

Berikut detik-detik kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang disadur Solopos.com dari video amatir berdurasi 12 menit 55 detik di kanal Youtube RCBFM Channel, Senin (3/10/2022):

0:10 — Beberapa saat setelah pertandingan berakhir, pemain Arema FC masih tersebar di lapangan. Mereka bersedih karena kalah dari Persebaya 2-3. Pada detik ini seluruh pemain Persebaya Surabaya sudah tidak terlihat di lapangan. Stadion terlihat penuh.

0:52 — Pemain dan official Arema FC berada di lingkaran tengah lapangan untuk memberikan penghormatan kepada penonton, sesuatu yang sering dilakukan klub Liga 1.

Baca Juga: Pasutri Korban Tragedi Kanjuruhan Dimakamkan di Satu Liang Lahat

1: 26 — Dua penonton berpakaian biru melompati papan iklan yang berada di pinggir lapangan. Mereka berlari ke arah pemain namun dicegah oleh beberapa petugas dari panitia pertandingan. Kiper Arema FC, Adilson Maringa dan seorang rekannya berjalan ke pinggir lapangan, bermaksud menenangkan penonton agar tidak perlu masuk ke lapangan.

2:56 — Upaya Maringa gagal. Puluhan penonton mulai memasuki lapangan. Maringa bersama beberapa pemain serta official akhirnya berjalan menuju ke ruang ganti.

3:11— Seorang penonton memeluk Maringa yang diikuti belasan orang lainnya. Situasi mulai crowded. Ratusan penonton sudah berada di dalam lapangan. Penonton yang ada di tribun ekonomi mulai menuruni pagar pembatas untuk ikut masuk ke lapangan. Mereka berlari ke arah pemain.

Baca Juga: Blunder Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, dari Ferdy Sambo hingga Kanjuruhan

3:21 — Melihat penonton tak terkendali, petugas kepolisian dan tentara berusaha mengamankan pemain yang berjalan ke ruang ganti. Mulai terjadi aksi saling dorong antara suporter dan aparat.

3: 37 — Asap dari gas air mata mulai terlihat di belakang bench pemain. Jumlah suporter yang berada di lapangan kian banyak. Mereka menyerbu ke arah pintu masuk ruang ganti.

4: 40 — Anjing dari Unit K9 Polres Malang mulai mengejar sehingga suporter berlarian ke segala arah. Polisi dan TNI terus menghalau suporter agar keluar dari lapangan.

Baca Juga: Jadi Korban dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan, PSSI Pastikan Hukum Arema FC

6: 26 — Jumlah suporter yang semakin banyak di lapangan membuat aparat terdesak. Tak hanya tangan kosong, suporter melempari aparat dengan berbagai benda yang ada. Situasi mulai kacau. Saling pukul dan saling kejar antara aparat dengan suporter terus terjadi.

6:55 — Letusan gas air mata mulai bersahutan ke arah tribun di belakang sisi kanan lapangan, disusul ke tribun tengah dan kiri lapangan. Gas air mata juga diluncurkan di tengah lapangan yang membuat suporter berlarian menyelamatkan diri.

8:03 — Banyaknya asap dari gas air mata membuat penonton yang berada di tribun panik. Mereka berdesakan untuk keluar dari tribun. Sampai sejauh ini belum ada tembakan gas air mata ke arah tribun VIP, tempat di mana perekam video berada.

Baca Juga: Ujung Tanduk Nasib Piala Dunia U-20 setelah Tragedi Kanjuruhan

9:16 — Aparat yang berada di tengah lapangan kembali terdesak oleh suporter yang mengejar dan melemparkan apapun yang mereka punya. Aparat bertahan di pinggir lapangan dan melindungi diri dengan tameng yang mereka bawa.

9:50 — Beberapa mobil ambulans mulai masuk ke pinggir lapangan. Tembakan gas air mata bersahutan ke arah suporter di tengah lapangan yang masih melempari petugas. Beberapa suporter yang nekat mengambil peluru gas air dan melemparkan balik ke arah petugas. Hal itu mengundang tepuk tangan dan sorakan dari penonton di tribun. Sirine mobil ambulans terdengar meraung-raung.

Baca Juga: Persebaya Berduka untuk Suporter Arema FC yang Meninggal dalam Derby Jatim



12:15 — Petugas mulai berhasil mengendalikan suporter yang beringas di lapangan. Lapangan mulai lengang dari suporter, disusul suara mobil ambulans yang terus meraung-raung. Penonton di tribun juga mulai lengang.

12:55 — Rekaman berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya