SOLOPOS.COM - Foto: Youtube

Foto: Youtube

SOLO—Video Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menerima pemaparan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pemprov DKI Jakarta, telah diunggah di Youtube, Kamis (8/11/2012) lalu oleh Humas Pemprov DKI Jakarta.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Hingga Selasa (13/11) malam, video ini telah disaksikan sekitar 6.162 viewers dan ada juga yang memencet dislike alias tak suka jumlahnya tidak banyak, hanya 60 orang. Video tersebut telah disaksikan 211.860 dan dikomentari 2.863 komen.

Inilah rekaman video Ahok tersebut:

Dalam video tersebut Ahok menyentil DPU terkait mark up anggaran. Dalam kesempatan itu juga dia meminta DPU memangkas 25% anggaran.  Di video itu Ahok bercerita waktu kecil bapaknya dahulu adalah rekanan dari Departemen Pekerjaan Umum namun akhirnya dicoret sebagai rekanan karena dianggap membangkang tidak mau me-mark up proyek.

Menurut perhitungan bapaknya, proyek tersebut cukup dibangun dengan biaya Rp35 juta, namun pejabat PU-nya meminta dibuat harga Rp180 juta. Alasan pejabat PU itu karena jembatan itu butuh tiang pancang.

“Padahal gak perlu tiang pancang karena digali  lima meter sudah ketemu granit. Gak mungkin tiang pancang 18 meter bisa masuk. Bapak saya iseng,  bikijn jembatan yang sama dengan spek yang sama, dilewati alat berat yang sama, hasilnya sama cuma Rp35 juta.”

Sejak itu, orang tua Ahok dimusuhi oleh Departemen PU ketika itu. “Makanya saya sejak kecil disiapkan belajar menembak dengan baik. Saya  kecil menembak puntung rokok. Mohon maaf, saya agak sakit jiwa soal begituan [mark up proyek], sebab ini uang rakyat.”

Ahok memang bicara blak-blakan ketika memimpin rapat dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum pada 8 November lalu. Berulang kali dia meminta maaf karena harus bicara terus terang dan sering dinilai kasar.

Dia juga merasa mungkin banyak pihak yang tidak senang atas kebijakan dirinya bersama Gubernur Joko Widodo alias Jokowi. “Kalau ada orang mau bunuh saya paling enak..tidak tau yang mana.. musuh saya banyak.. Kalo ada orang tembak depan saya.. mata saya tidak akan pernah berkedip….,” ujar Ahok.

Salah satu kebijakan pemimpin baru DKI yang disampaikan Ahok adalah pemotongan anggaran di Dinas PU sebesar 25%. “Sebelum memulai [rapat], apakah semua anggaran ini bisa dipotong 25%? Karena harga satuan dari PU ini terlalu tinggi…..,” tanya Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya