SOLOPOS.COM - Warga berusaha mendorong bus yang macet akibat nekat menerobos genangan air di Viaduk, Gilingan, Solo, beberapa waktu lalu.(Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Viaduk Gilingan yang rencananya diperbaiki kemungkinan akan molor.

Solopos.com, SOLO — Pembangunan underpass Viaduk Gilingan yang semula direncanakan berlangsung tahun ini, terpaksa molor dari jadwal. Penyebabnya, proyek tersebut masih terkendala pembebasan lahan milik warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan proyek fisik underpass Viaduk Gilingan akan dikerjakan tahun depan. “Tahun ini fokus dulu pada pembebasan lahannya. Karena memang ada beberapa bangunan warga yang akan terdampak,” katanya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (16/3/2016).

Berdasarkan pemetaan, sejumlah bangunan penduduk baik di sisi utara maupun selatan jalan bakal terdampak pembangunan underpass. Mengingat sesuai rencana Viaduk Gilingan akan dilebarkan menjadi 20 meter, dari kondisi lebar saat ini enam meter.

Namun pihaknya belum bisa merinci lebih jauh berapa bangunan penduduk yang bakal terdampak proyek tersebut. Sita mengatakan pembebesan lahan sepenuhnya ditekel langsung Pemerintah Pusat, termasuk anggaran pembebasan lahan. Sementara Pemkot hanya sebagai fasilitator warga dengan Pemerintah Pusat. Saat ditanya berapa besaran anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan, Sita mengaku tidak tahu.

“Semuanya langsung ditangani Pemerintah Pusat. Anggaran, target penyelesaian pembebesan lahan ada di sana [Pusat] semua,” katanya.

Sita hanya berharap negosiasi pembebasan lahan segera rampung dan proyek bisa dikerjakan. Sita mengatakan Satuan Kerja (Satker) Proyek Viaduk Gilingan sudah memaparkan rencana kegiatan ke Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Hanya saja Pemkot tidak diberikan detail engineering Design (DED) underpass Viaduk Gilingan.
“Yang jelas proyek ini untuk memperlancar lalu lintas di Jalan Ahmad Yani,” katanya.

Untuk diketahui proyek underpass Viaduk Gilingan sesuai rencana dikerjakan tahun lalu. Namun molor dan rencananya proyek akan dimulai tahun ini. Proyek underpass merupakan satu dari sejumlah proyek Pemerintah Pusat yang digarap di Kota Bengawan.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo mengakui ada penundaan proyek viaduk. Rudy sapaan akrabnya mengatakan sebenarnya tidak banyak pemukiman penduduk yang terdampak pelebaran viaduk. Rudy mengatakan pembangunan underpass Viaduk Gilingan mendesak dikerjakan. Proyek pembangunan nantinya akan memperdalam kedalaman Viaduk Gilingan. Ketinggian Viaduk Gilingan selama ini dinilai kurang, yakni hanya 3,4 meter. Hal ini membuat bus AC maupun truk besar tidak bisa melewati Viaduk Gilingan.

Kendaraan tersebut kemudian dialihkan melalui Jl. S. Parman dan Jl. Mongisidi. Bahkan, kerap ada kasus beberapa bus AC yang nekat melintas di VIaduk Gilingan. Akibatnya badan bus justru terjebak palang besi tepat sebelum masuk ke Viaduk Gilingan.

“Ketinggian Viaduk memang di bawah standar sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Lalu lintas dan Jalan Raya yang menyebut ketinggian minimal viaduk 4,2 meter,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya