Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Di Dukuh Tegalrejo RT 001.RW 002, Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, tim yang dipimpin langsung Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto menemukan, seorang warga menjadi pengurus di empat parpol. Agus Wismo Bangun, yang diverifikasi sebagai Ketua Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) diketahui menjadi pengurus di empat partai.
Data dari KPU pusat yang diterima KPU Sukoharjo, Agus WB, selain Ketua Partai SRI juga Ketua Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Ketua Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) dan Wakil Ketua Partai Buruh. Bahkan, satu keluarga yang terdiri atas suami istri dan mertua menjadi pengurus inti di dua partai, yakni PDK dan PPPI. Susunan pengurus di PDK dan PPPI adalah Ketua Agus WB, Sekretaris Rina Tri Yuliani dan bendahara Marijo.
Kepada tim verifikasi dari KPU Sukoharjo, Agus WB menyatakan, Rina adalah istrinya dan Marijo yakni mertuanya. “Sebelum ke Partai SRI, kami mendatangi Kantor Kesekretariatan Partai Nasional Republik, ternyata Agus Irianto juga menjadi pengurus di Partai Nasdem dan Dwi Albani dari Partai SRI juga menjadi pengurus di Partai Buruh sehingga seorang warga telah merangkap di partai lain. Hal itu tidak diperbolehkan,” jelas Kuswanto.
Kuswanto saat itu ditemani oleh anggota KPU, Utami Dewi Endah Nurhayati dan Sinung. Dia menjelaskan, nama lain yang merangkap di partai lain adalah Gaspar Ndasak yang rangkap jabatan di PKDI sekaligus pengurus di PKNU. “Saat itu juga yang bersangkutan kami minta membuat surat pernyataan dan memilih satu Parpol sesuai aturan yang ada. Untuk itu partai yang lain kami coret jika DPP partai ingin memperbaiki silakan, KPU akan melakukan verifikasi ulang.”
Ditambahkan oleh Utami, di Kantor Partai Kedaulatan, tim verifikasi tidak ditemui salah satu pengurus. “Kantor kesekretariatan tak ada papan nama sehingga menyulitkan dalam pencarian namun kami tetap berjalan sesuai alamat yang ada. Hal menarik dari temuan KPU adalah kepengurusan di beberapa Parpol ternyata masih dalam ikatan keluarga.”
Sementara itu, Agus WB menegaskan, dirinya hanya menjadi pengurus Partai SRI. Diceritakannya, dirinya menjadi pengurus di empat parpol karena ditawari. “Para pekerja sering mengadakan pertemuan rutin. Dari pertemuan itu ada informasi mengenai pembentukan kepengurusan partai, Saya ditawari dan mau. Cuma partai lain, di luar Partai SRI saya sudah meminta diganti,” ujarnya. Dia mengaku sudah lama tak aktif menjadi pengurusan di tiga partai yang lain tersebut. “PDK sudah vakum cukup lama sedangkan di PPPI dan Partai Buruh saya sudah mengajukan pengganti,” tuturnya.